Lihat ke Halaman Asli

Semangat Seni Ternyata Melelehkan Cibiran

Diperbarui: 4 April 2018   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokrpi

Catatan Ikat Rambut Art Exhibition SMSR Yogyakarta

Di lokasi Pameran Seni Preeet #2 Personal Effect gallery Tembi Rumah Budaya Yogyakarta yang di gelar sampai tanggal 7 April 2018 kami bertemu berbincang pengalaman dalam menyelenggarakan pameran bersama, Senin 2 April 2018 . Berbagi cerita dari anak muda yang bersama-sama memperjuangkan terwujudnya sebuah pameran seni rupa. Ikat Rambut Art Exhibition Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR, angkatan 2017-2020), 27-29 Maret 2018 di Gallery SMSR Yogyakarta.

Akmal (15) kelas X SMSR, Disain Komunikasi Visual (DKV) yang akrab dipanggil Komeng oleh segenap kawan-kawannya merupakan ketua Pameran Ikat Rambut didampingi wakilnya dan beberapa kawannya, mengatakan, "Pokoknya piye carane (bagaimana caranya) pameran kudu sukses, kita harus totalitas, punya nyali yang kuat, punya tujuan dan serius," katanya.

Dokpri

Setelah sukses menggelar pameran Ikat Rambut ini Komeng dan seluruh panitia akan melanjutkan pameran di luar sekolah. "Kita sudah bersepakat untuk melanjutkan pameran Ikat Rambut #2 di luar sekolah pada tahun depan, supaya persiapannya lebih matang, karya-karyanya lebih banyak dan lebih baik lagi. Selain itu kita sudah punya pengalaman," harapnya.

Pelajaran berharga dari anak-anak sekolah seni rupa bagi seniman yang 'galon' menghadapi situasi dan kodisi seni rupa kini. Keberhasilan itu bukan hanya meraup uang karena karyanya dibeli kolektor tapi mereka mampu menunjukkan eksistensinya dengan cemerlang, menundukkan berbagai rintangan dan kendala akhirnya dapat menggelar apa yang diinginkannya pameran Ikat Rambut Art Exhibition. Bukankah selalu saja kita mengawali, sebelum benar-benar berhasil.

Kebahagiaan, kepuasan adalah keberhasilan yang sulit disandingkan dengan materi. Memupuk rasa percaya diri dan menjadikan semakin percaya diri diharapkan menjadi modal dasar dalam meraih prestasi yang lebih baik.

Menurut Komeng ada 170 karya yang dipamerkan di Gallery SMSR itu yang terdiri dari karya Kriya Keramik, Kriya Tekstil, Kriya Kayu, DKV, Patung, dan Lukis, "Paling banyak karya lukis 100 karya, dan kedua Tekstil 20 karya," ungkapnya.

Beberapa siswa yang mengikuti pameran Ikat Rambut ini ada Edi Priyanto, Gesito, Rere, Anton, Budi, belajar pada Sukri Budi Dharma, Dadang Imawan, dan Riki Antoni yang notabene seniman Preeet dan tergabung di Diffcom (Diffable and Community Yogyakarta).

"Petamanya banyak sekali yang menyepelekan, sepertinya tidak memberi kesempatan. Untung ada Pak Anto yang menjadi penanggung jawab pameran," kata Edi yang juga aktivis Diffcom.*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline