Lihat ke Halaman Asli

Rizky Kurnia Rahman

Seorang blogger dan penulis jempolan, maksudnya suka sekali menulis pakai jempol. Blog pribadi, https://rizkykurniarahman.com

Pasangan Bodoh

Diperbarui: 8 Januari 2024   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pixabay.com/id/photos/memukul-tinju-tangan-kekuatan-316605/Input sumber gambar

Ada sebuah kisah nyata yang saya ketahui memang benar-benar terjadi. Sebut saja tokoh utama kita adalah Ridwan. Dia ini sudah menjadi pegawai, sudah menjadi karyawan pula. Otomatis, gajinya diterima tiap bulan. Lumayan, lah. Cicilannya juga ada tiap bulan. 

Ketika belum menikah, Ridwan sempat jatuh cinta kepada seorang gadis, sebut saja bernama Nemi. Waktu itu, Nemi sudah bekerja sebagai guru dan dibayar negara gajinya. Awalnya, Nemi juga ada rasa yang sama dengan Ridwan. Namun, dia lebih memutuskan untuk pindah ke luar kota dengan harapan dekat dengan orang tuanya. Berpijak dari kondisi itu, Ridwan pun membunuh rasa jatuh cintanya. Dia berusaha untuk melupakan Nemi dan berlabuh ke orang lain. Akhirnya mendapatkan jodoh yang tinggal satu daerah dengannya. 

Bertahun-tahun tidak berkomunikasi, tiba-tiba Nemi menghubungi Ridwan lagi. Eits, sebelum bahas itu, Ridwan waktu masih jomblo berkenalan dengan seorang laki-laki, sebut saja Umar. Mereka akrab sekali, bahkan menjadi sahabat dekat. Yah, namanya sahabat, pastilah dekat, lah. 

Saking dekatnya, Umar sempat bertanya kepada Ridwan, adakah perempuan yang bisa menjadi jodohnya? Ketika itu, Ridwan sudah menikah, sedangkan Umar belum. Nah, Ridwan teringat dengan Nemi. Gadis yang sepengetahuannya belum menikah. Ridwan pun memberikan nomor HP Nemi untuk Umar. Dia berpikir bahwa Umar ini laki-laki yang tepat untuk Nemi. Meskipun sudah tidak ada lagi rasa buat Nemi, tetapi Ridwan berusaha menjaga Nemi. Caranya itu tadi, memberikan Umar untuk Nemi. 

Rupanya, gayung pun bersambut. Ini bukan gayung mandi yang biasanya berwarna kuning dan gampangrobek itu. Umar langsung berniat untuk menikahi Nemi. Buktinya, dia mendatangi rumah Nemi dan bertemu bapaknya. Ternyata, bapaknya pun cocok. Suka dengan karakter Umar. Dilangsungkanlah pernikahan di antara mereka. Sejak saat itu, Umar tinggal satu kota dengan Nemi. Berpisahlah dia dengan Ridwan. Sama sekali tidak ada kabar lagi setelah itu. 

Mulai Konflik

Meskipun sudah menikah selama bertahun-tahun, rasa suka Nemi sebetulnya masih ada untuk Ridwan. Apalagi mereka berdua sama-sama punya minat dalam dunia menulis, dalam dunia literasi. Waktu Nemi ada kegiatan guru, dia meminta tolong kepada Ridwan untuk membuat puisi. Alasannya waktu itu, Nemi hanya punya sedikit waktu. Dia tiba-tiba teringat Ridwan dan dari situlah konflik cerita ini bermula. 

Puisi untuk Nemi diminta dikirimkan melalui Whatsapp. Nah, itu juga menjadi bagian dari konflik dalam cerita ini. Sebab, nomor Nemi sudah dihapus bertahun-tahun yang lalu oleh Ridwan. Setelah puisi terkirim, rupanya tidak berhenti di situ. Lanjut dengan chat-chat akrab. Seperti reuni, seperti teman lama yang bertemu kembali. Dari topik sehari-hari, berlanjut sampai menyerempet-nyerempet yang harusnya cuma cocok untuk suami istri. 

Makin lama mereka chat, ternyata terbongkar juga oleh Umar. Dia mengetahui perilaku istrinya tercinta dengan teman lamanya, Ridwan. Umar sungguh marah besar. Dia marah luar biasa. Diapun menghubungi Ridwan, padahal Ridwan sedang ada kegiatan di luar kota. Umar meminta ketemu Ridwan di kota tempat Umar dan Nemi tinggal. 

Masjid besar menjadi tempat pertemuan mereka. Ridwan tentu saja merasa takut dan keder juga. Ketika ditelepon Umar pun, dia sudah merasa takut. Sebab, dia merasa salah, merasa tidak benar. 

Umar mengatakan bahwa Ridwan sebaiknya bertaubat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jangan mengulangi perbuatan itu lagi. Apalagi di kalangan sukunya Ridwan, hal itu bisa menimbulkan malu yang luar biasa. Ridwan mengakui itu. Dia pun mengatakan sudah tidak mau kontak dengan Nemi. Sudah menghapus semua chatnya, tetapi tidak sampai memblokirnya. 

Ternyata dan Ternyata

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline