Lihat ke Halaman Asli

Nasib Pusri Hang And Dry, Pemerintah Indonesia Lupa?

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14004674051770695837

[caption id="attachment_324465" align="alignnone" width="601" caption="PT Pusri by PT Pusri.co.id"][/caption]

Denpasar, Mei 19, 2014

Kali ini terpaksa saya membuat tulisan tanggapan laporan Tempo.co mengenai Nasib Pusri. Yes... Pusri yang 'katanya' lagi sebagai BUMN yang Hebat Hip-Hip Hura, ternyata mengalami kesulitan dana lagi. Yes... lagi...lagi... kesulitan dana.

Mengapa?

Untuk itu mari para pembaca yang budiman, melihat dari pernyataan-pernyataan umum yang tersedia saja, tidak perlu kita andai-andai, bagaiamana dan mengapa nya.

Laporan Tempo.co oleh Parliza Hendrawan, adalah "TEMPO.CO, Palembang - PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PT Pusri) masih menantikan pelunasan utang pemerintah sebesar Rp 1,6 triliun. Piutang yang berasal dari produksi pupuk bersubsidi tersebut dinilai Pusri sangat memberatkan usaha mengembangkan dan meningkatkan produktivitas pabrik."

Dari laporan ini, kita melihat bahwa PT Pupuk Sriwidjaja Palembang seperti MENGEMIS kepada Pemerintah Indonesia untuk BAYAR UANG SUBSIDI dalam bahasa akuntingnya UTANG.

Dan dari laporan ini justru TERASA JELAS, bahwa PT Pusri TIDAK BISA BERGERAK Dengan Leluasa, dan Merasa Diberatkan dengan Sistem Subsidi yang DiUtangkan, dan dibayarkan dalam istilah Managemennya...di CICIL artinya SUDAH DIBAYARKAN, Walaupun CICIL.

Pernyataan Juru bicara PT Pusri, Sulfa Ganie, meminta pemerintah memperhatikan persoalan ini. "Itu merupakan sisa utang 2012 dan 2013," kata Sulfa kepada Tempo, Ahad, 18 Mei 2014, sudah jelas jika DANA APABN SUBSIDI PUPUK DIBAYARKAN, Tetapi... yes... ada Tetapinya.... Gaya Melayu Indonesia nya keluar... atau gaya Management Indonesia...DICICIL.

Aneh memang dalam Birokrasi Pemerintahan Indonesia, suka sekali BERCICIL, LALU MEMBUAT PERNYATAAN SUDAH BAYAR. Pernyataan Half Truth, or Half Full yang menyesatkan.

Lalu lebih parah lagi, Menteri BUMN Dahlan Iskan sebagai wakil pemerintah malah HANYA MENGHIMBAU dan Membuka Fakta Bahwa Pemerintah memiliki Hutang kepada PT Pupuk Indonesia Holding Company Persero sebesar 16,7 Triliun.....Wow Lebih Besar dari Kasus Bank Century nya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline