Lihat ke Halaman Asli

Jabal Nur

Tottenham Hotspur

Menjadi Generasi Kreatif bersama Bank Danamon Syariah

Diperbarui: 8 Desember 2019   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : tribunnews.com

Berkahi Hidupmu Bersama Danamon Syariah

Indonesia benar benar harus bersiap dengan segala kemungkinan di era digital zaman sekarang ini. Dimana mana manusia telah bergantung pada kecanggihan dan segala kemudahan yang ditawarkan di era industri ini. Mau tidak mau segala aspek dan elemen terapan ilmu harus mempersiapkan diri, tak terkecuali adalah Perbankan Syariah.

Perbankan konvensioanl telah jauh meninggalkan Perbankan Syariah dalam menghadapai era indusri ini. Dimana mana serba digital. Bagaimana tidak, dompet digital, bayar digital, pemesanan digital. Dan ini menjadi tantangan sendiri bagi Perbankan syariah dalam menghadapi hal ini. Jika saja Perbankan konvensional sudah berhasil beradaptasi dengan mega industry seperti saat sekarang ini. Lalu bagaimana dengan perbankan syariah.

Sejak lahirnya perbankan syariah ini, sampai dengan revolusi industri ini. Perkembangan syariah amat lambat dan jauh tertinggal dengan perbankan syariah. Maka tantangan perbankan syariah amat sulit dalam menghadapi hal ini dengan pesaingnya perbankan konvensional.

Kemungkinan tidak ada kesempatan sama sekali bagi perbankan syariah dalam mengembangkan produknya di Indonesia untuk menyaingi perbankan konvensional. Padahal mayoritas penduduk di negeri ini adalah muslim terbesar di dunia. Namun yang menjadi masalah adalah, masyarakat Indonesia lebih merasa nyaman dan terbiasa dengan perbankan konvensional. Sebab kelahiran bank konvesional yang sudah mendarah daging sejak zaman kolonialisme.

Jika melihat perkembangan tersebut seolah ada pesimisme. Sebab bank syariah memiliki tekanan pada efek global dengan tidak bergantung pada suku bunga dunia yang terkesan riba bagi bank syariah sendiri. Perbankan syariah harus benar benar berani dalam megambil keputusan dalam strategi kelembagaan. Seharusnya perbankan memiliki eoksistem yang baik dan mandiri. Sehingga bisa lepas dari tekanan dan intervensi induknya.

Dengan adanya mobile banking yang mulai merajalela di pasaran. Membuat perbankan syariah harus cepat mengambil keputusan. Jika tidak, perbankan syariah akan tertinggal jauh oleh perbankan konvensional.

Oleh karena itu, perbankan syariah perlu mengkaji dengan secepatnya pada pengembangan industri halal dan belajar banyak dengan perkembangan perbankan konvensional. dengan menggunakan strategi pembiayaan cepat, maka sangat mungkin perbankan syariah akan mampu beradaptasi di ers 4.0 ini. Selain itu perbankan syaria memiliki hubungan yang erat dengan industri halal.

Seharusnya perbankan syariah lebih adaftif lagi dengan mengembangkan idnustri kreatif. Dimana anak anak generasi milenial sekarang banyak menggunakan teknologi digital bidang ekonomi seperti e-commerce. Dan jangan sampai perbankan syariah hanya menjadi penonton setia untuk perbankan konvensional.

Mengenai belum adanya acuan yang jelas dan fatwa untuk penggunaan digital banking. Maka perlu kiranya MUI dan DPS untuk mengkaji hal ini agar kedepannya perbankan segera bergabung dengan dunia milenial seperti saat ini.

Setelah berbicara panjang lebar mengenai bank syariah, tahukah kalian ternyata ada salah satu bank yang siap menyediakan fasilitas berupa tabungan syariah berupa haji, zakat dan umrah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline