Lihat ke Halaman Asli

Manzilah Bainal Manzilatain

Diperbarui: 27 September 2018   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

MANZILAH BAINAL MANZILATAIN

A. Latar belakang munculnya aliran Mu'tazilah

Ada beberapa alasan yang membuat aliran ini disebut "Mu'tazilah", yaitu:

Mereka menjauhkan diri dari semua pendapat yang telah ada tentang hukum orang yang mengerjakan dosa besar.

Faham Murji'ah berpendapat bahwa pembuat dosa besar termasuk mukmin, menurut faham Khawarij Azariqah, ia termasuk orang kafir. Sedangkan menurut Hasan Al basri, ia menjadi orang munafik. Kemudian datang Washil bin Atha berpendapat, ia bukan mukmin bukan pula kafir tetapi fasik.

Karena Washil bin Atha dan Amr bin Ubaid menjauhkan diri (i'tazala) dari pengajian Hasan Basri di masjid Basrah, dengan berpendapat bahwa orang yang mengerjakan dosa besar tidak mukmin sepenuhnya dan tidak kafir sepenuhnya, tetapi berada di satu tempat diantara dua tempat tersebut (manzilah baina manzilatain), sehingga menjauhkan diri atau memisahkan diri dan disebut orang "Mu'tazilah".

Karena ditinjau dari sifat si pembuat dosa besar itu sendiri, kemudian menjadi sifat atau nama aliran yang berpendapat demikian, yaitu si pembuat dosa besar menyendiri dari orang-orang kafir.

Adapun sebutan lainnya adalah:

Ahlul Adli wat Tauhid

Sebutan yang lebih disukai oleh aliran Mu'tazilah. Sebutan ini diambil dari lima prinsip yang menjadi dasar ajaran faham Mu'tazilah, yaitu Keadilan Tuhan dan Keesaan-Nya.

Mu'tazilah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline