Lihat ke Halaman Asli

Marsa mufasirina

mahasiswa manegement pendidikan islam IAIN JEMBER

Pendekatan Filologi, Hermeunitika, dan Wacana

Diperbarui: 16 Desember 2019   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

filologi

Sebagai agama wahyu yang terakhir, Islam telah meneliti jalan sejarah yang relatif panjang. Islam datang dengan membawa misi yang amat penting, yaitu mengesahkan Tuhan sebagai zat yang wajib disembah. Jadi, dalam konteks ini pendekatan filologi ialah sebuah pendekatan studi agama (Islam) yang memfokuskan kajiannya pada naskah-naskah atau sumber-sumber keagamaan guna mengetahui budaya dan kerohanian keagamaan tersebut. Menurut keyakinan filolog, aspek kehidupan dan kesalihan suatu agama hampir seluruhnya bisa diketahui melalui kesan-kesan dalam naskah atau literatur.

Hermeneutik

hermeneunien secara harfiah dapat diartikan sebagai "penafsiran" atau interpretasi. Istilah Yunani ini mengingatkan kita pada tokoh mitologis yang bernama Hermes, yaitu seorang utusan yang mempunyai tugas menyampaikan pesan Yupiter kepada Manusia. Hermeneutika merupakan satu disiplin yang perhatian utamanya dicurahkan pada aturan-aturan penafsiran terhadap teks. Ada yang megidentikkan hermeneutika dengan seni atau sains penafsiraan, ada yang mengartikannya sebagai metode penafsiran

wacana

Pendekatan wacana lebih umum disebut analisis wacana yang digunakan untuk melacak dan menganalisis historisitas lahirnya konsep lengkap dengan latar belakangnya. Analisis wacana adalah ilmu baru yang muncul beberapa puluh tahun belakangan ini. Aliran-aliran linguistik selama ini membatasi penganalisisannya hanya kepada soal kalimat dan sebagian ahli bahasa memalingkan perhatiannya kepada penganalisisan wacana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline