Lihat ke Halaman Asli

Isti N. Saptiono

Pengajar dan penggiat pendidikan

Belajar Kehidupan dari Bercocok Tanam (3)

Diperbarui: 17 Juli 2020   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pixabay.com/id/photos/tanaman-daun

Setelah kurang lebih satu bulan bereksperimen dalam bercocok tanam dengan menggunakan tanaman-tanaman yang ada di pekarangan rumah, saya berniat mencoba menanam tanaman baru. Agar lebih memberi manfaat, saya memutuskan untuk menanam tanaman buah.

Selama ‘bekerja di rumah’ pada masa pandemi Covid-19 ini, saya dan keluarga banyak mengonsumsi makanan sehat, terutama buah-buahan. Nah, biji buah-buahan inilah yang saya jadikan ‘kelinci percobaan’ sebagai benihnya. 

Ada biji jeruk, biji manggis, alpukat, mangga, melon, sawo, rambutan, dan pepaya. Apakah semua berhasil? Tidak semua. Ada yang berhasil, ada yang tidak, ada yang sedang berjuang untuk berhasil 😊.

Segala cara yang disarankan oleh para youtuber bidang bercocok tanam ini saya ikuti. Karena caranya berbeda-beda, saya membagi biji-bijian ini ke dalam beberapa kelompok. Ada kelompok yang menggunakan cara a, kelompok yang menggunakan cara b, dan lainnya.

 Menanam Pohon Jeruk 

Kali ini saya akan berbagi pengalaman saya saat menanam pohon jeruk. Mengapa jeruk? Karena jeruk yang paling sering kami konsumsi dibandingkan dengan jenis buah lainnya. Selain kaya akan vitamin C, jeruk banyak dijual di mana-mana.

Secara umum, ada dua cara dalam menanam tanaman buah, yaitu dengan cara menanam bijinya (generatif) dan dengan cara mencangkok dari tanaman yang sudah berbuah (vegetatif).

Banyak yang berpendapat bahwa cara mencangkok lebih memberikan kepastian buah yang akan kita peroleh akan sama dengan buah yang dihasilkan dari tanaman asal cangkokannya, sedangkan cara menanam biji buah sangat bergantung pada kualitas biji yang kita tanam (tidak semua biji berkualitas baik). Selain itu, cara generatif biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk berbuah dibandingkan cara vegetatif.

https://pixabay.com/id/jeruk keprok/

Karena saya memang berniat memanfaatkan biji-biji buah-buahan yang ada, maka saya menggunakan cara generatif. Langkah awal adalah menyiapkan biji buah menjadi benih. 

Pilih biji jeruk dari jeruk yang matang dan kualitasnya masih baik. Kemudian, siapkan biji-biji jeruk yang sudah kita kumpulkan untuk disemai atau ditanam. Ternyata, ada berbagai rekomendasi cara persiapannya. Berikut ini berbagai caranya dan semua sudah saya coba 😊.

Menyiapkan biji menjadi benih:

Cara 1:     

  • Cuci biji jeruk dengan air sampai bersih. Kemudian, dengan hati-hati kita kupas bijinya untuk menghilangkan selaput yang melindungi bagian dalam biji yang dapat menunda perkecambahan.

Cara 2:     

  • Rendam biji jeruk dengan air bersih selama 12 jam. Saat akhir perendaman, jika ada biji yang mengapung, buanglah. Tiriskan dan biarkan di udara terbuka sampai kering sendiri.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline