Lihat ke Halaman Asli

Wajah Literasi Anak Sungai di Bilik ASA

Diperbarui: 19 Juni 2022   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bukan lautan hanya kolam susu

Kail dan jala cukup menghidupimu

Tiada badai, tiada topan kau temui

Ikan dan udang menghampiri dirimu

Negeri ini katanya negeri hukum

Tapi kok rakyat kecil yang selalu dihukum

Orang bilang tanah kita tanah surga

Tapi hasil buminya entah kemana

            Halo kawan -- kawan literasi, apakah pernah mendengar kutipan lagu di atas? lagu di atas merupakan lagu band koes plus yang diparodikan anak bangsa, atas kegelisahan yang dirasakan pada masa itu. Negeri yang katanya memiliki sumber daya melimpah, namun justru berbanding terbalik terhadap sumber daya manusia yang dimiliki. Itulah permasalahan yang dihadapi negeriku saat ini, negeri yang memiliki segalanya, namun karena kurangnya literasi di berbagai bidang menyebabkan hancurnya negeri ini secara perlahan. Benar kata Bapak Proklamator kita mengatakan "Perjuangan pada masaku sangat mudah karena mengusir penjajah berbeda dengan kalian yang melawan bangsa sendiri". Lihatlah apa yang terjadi sekarang kepada negeri ini 76 Tahun Indonesia merdeka namun masih banyak akan buta merasakan kemerdekaan. Masih belum percaya kawan -- kawan bisa melihat di daerah sekitar teman -- teman masih banyak anak -- anak yang buta akan aksara, buta akan ilmu, buta akan karakter lalu mau dibawa kemana bangsa indonesia ini nantinya kalo generasi muda yang katanya sebagai pemegang estafet selanjutnya obor api penyemangat akan terus berlanjut, setiap orang memiliki masa dan setiap masa memiliki cerita maka sudah saatnya kita bercerita akan kisah kita bukan hanya tentang aku, kamu atau mereka tetapi tentang kita dan Indonesia.           

            Potret Literasi Bangsa Indonesia          

            Sedikit pengantar di atas memberikan potret literasi bangsa ini yang dikabarkan semakin surut hari ke hari dimakan waktu. Perlunya sebuah upgrade diri baik dari segi ilmu, karakter, teknologi, serta motivasi yang membuat literasi akan terus bergema keseluruh penjuru dari sabang sampai merauke. Bukan hanya teknologi yang perlu diupgrade namun manusia juga perlu di upgrade diri dengan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan apa yang dibutuhkan saat ini, bukan hanya apa yang bisa mereka berikan namun apa yang bisa kita lakukan? Berangkat dari kalimat inilah ternyata terjawab semua pertanyaan di atas pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan membuat sebuah progam Magang Pegiat Literasi. Progam yang menyatukan persepsi dan sudut pandang pegiat literasi untuk bisa bersama -- sama membumi hanguskan buta aksara berganti dengan sebutan "Kampung Literasi"  di setiap penjuru Nusantara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline