Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Rating Produk, Kepentingan Produsen atau Konsumen?

Diperbarui: 6 Februari 2023   07:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi review produk| Dok pikisuperstar/Freepik

Rating dan review produk merupakan hal yang lazim dalam perdagangan secara online, termasuk juga dalam pelayanan jasa seperti layanan transportasi yang dipesan melalui aplikasi.

Setelah seorang pelanggan diantar oleh pengemudi atau setelah makanan yang dipesan melalui aplikasi tertentu sampai di alamat pelanggan, akan muncul di gawainya permintaan memberi rating.

Ada banyak sistem rating, tapi pada umumnya berupa bintang dari 1 hingga 5. Bintang satu berarti paling jelek dan bintang lima paling memuaskan.

Memang, tak ada kewajiban bagi pelanggan dalam memberi rating atas produk atau jasa yang baru saja dinikmatinya.

Makanya, tak sedikit pelanggan yang mengabaikan rating, karena menganggap hal itu semata-mata sebagai kebutuhan bagi produsen atau bagi penyedia jasa.

Bagi produsen, tak terbantahkan lagi, betapa pentingnya rating produk atau apapun istilahnya yang bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen.

Rating yang secara rata-rata memuaskan atau bahkan sangat memuaskan, merupakan promosi gratis untuk mendatangkan pelanggan baru.

Soalnya, dengan rating yang bagus akan menumbuhkan kepercayaan dari pelanggan dan mengundang bertambahnya pelanggan baru.

Jika ratingnya hanya sekadar "cukup", atau bahkan lebih rendah dari itu, akan menjadi masukan agar produsen memperbaiki kualitas produk atau jasanya.

Bisa pula yang diperbaiki cara memberikan pelayanannya, dari sisi kecepatan dan sisi kemudahan bagi konsumen, dan sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline