Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Bukalapak dan Holding Ultra Mikro, Harapan Baru bagi Pelaku UMKM

Diperbarui: 26 Juli 2021   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustasi Holding Ultra Mikro|dok. investor.id

Setelah Bukalapak melakukan corporate action dengan go public melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), kini giliran Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang melakukan rigt issue.

Bukalapak dan BRI jelas berbeda. Yang satu adalah usaha rintisan (stratup) penyedia aplikasi dan yang satunya lagi adalah bank. Tapi, dua-duanya punya komitmen yang kuat untuk mengembangkan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tanah air.

Aplikasi Bukalapak memberikan fasilitas bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produk dan jasanya, sedangkan BRI memberikan layanan keuangan bagi pelaku UMKM, terutama melalui kucuran kredit.

Jika bank papan atas lain lebih banyak menyalurkan kreditnya ke korporasi atau perusahaan kelas menengah ke atas, kredit BRI justru sebagian besar ditujukan buat pelaku UMKM.

Langkah Bukalapak di BEI  masih tahap awal, yakni tahap Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana. Maksudnya, untuk pertama kali, perusahaan tersebut melepas sebagian sahamnya ke masyarakat umum.

Dengan IPO yang dijadwalkan berlangsung awal Agustus 2021 ini, diperkirakan modal Bukalapak akan bertambah sebanyak Rp 21,9 triliun. Jumlah yang cukup fantastis dilihat dari ukuran IPO perusahaan lain di BEI.

Pihak manajemen Bukalapak dalam public expose-nya, menyatakan menggunakan hasil IPO tersebut untuk lebih leluasa mengembangkan UMKM di Indonesia.

Perlu diketahui, mitra Bukalapak selama ini, yang telah berjumlah belasan juta pelaku usaha, didominasi oleh pelaku UMKM.

Tentu, di masa mendatang akan semakin banyak lagi pelaku UMKM yang melek digital, sehingga mampu mendapat pelanggan yang luas, termasuk dari luar negeri.

Adapun BRI sudah sejak tahun 2003 melantai di BEI, dan yang dilakukannya sekarang adalah right issue. Artinya, akan ada penambahan jumlah saham BRI yang dijual ke publik, dan otomatis juga mengalirnya fresh fund ke BRI.

Berapa tambahan modal yang akan ditangguk BRI dengan right issue tersebut? Dari paparan pihak manajemen BRI, belum ditegaskan berapa jumlah lembar saham yang akan dijual dan pada harga berapa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline