Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Work From Bali, Sambil Menyelam Minum Kopi

Diperbarui: 25 Mei 2021   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. indonesiaexpat.id, dimuat kintamani.id

Saya sangat bersyukur pernah bertugas selama 2 tahun di Pulau Bali. Memang, hal itu sudah lama sekali, yakni di paruh kedua dekade 1990-an. Tapi, semuanya masih segar dalam ingatan, dan saya anggap menjadi salah satu episode terindah selama saya bekerja di sebuah BUMN.

Sepanjang karier saya, baru di Bali itu yang menjadi pengalaman saya bekerja di daerah. Selebihnya, saya ditugaskan di kantor pusat di Jakarta, meskipun sempat berpindah-pindah divisi.

Selama di Bali, saya tinggal di sebuah rumah milik kantor, tepatnya di Jalan Diponegoro, Kota Denpasar, tidak jauh dari Pasar Sanglah. Lokasinya sangat strategis dan dekat dari kantor saya di kawasan Renon.

Sebagai daerah yang warga muslimnya bukan mayoritas, masjid tidak banyak di Denpasar. Tapi, kebetulan tempat tinggal saya di Denpasar sangat dekat dari masjid, hanya berjarak tiga rumah. Saat bulan puasa, sangat gampang untuk salat tarawih di masjid.

Semua orang tahu kalau Bali yang juga disebut dengan Pulau Dewata itu menjadi destinasi wisata nomor satu di Indonesia. Maka, tentu saja berwisata menjadi hal yang tak terpisahkan selama saya berdinas di Bali.

Jangankan di hari libur Sabtu-Minggu yang pasti saya manfatkan untuk berkunjung ke destinasi yang agak jauh dari Denpasar. Di hari kerja saja, jika cuaca cerah, saya masih keburu menikmati sunrise di Sanur dan sorenya menikmati sunset di Kuta.

Awal mendapat Surat Keputusan (SK) kepindahan saya ke Bali, jujur saja, saya hadapi dengan penuh keraguan. O ya sebelum itu, saya sudah pernah 2 kali ke Bali dan sempat menjelajah ke pelosok desa.

Kenapa sampai ke pelosok desa? Karena waktu itu dalam rangka karyawisata dengan teman kuliah meninjau perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis. Satu lagi karena berkunjung sebagai staf junior dari kantor pusat melihat kantor cabang di Bangli, di pedalaman Bali.

Nah, kesan saya sekilas, jika sudah di luar Denpasar, agak sulit mencari tempat makan halal dan juga sulit mencari masjid. Itulah yang membuat saya ragu. Bila di Bali untuk satu minggu, oke saja. Tapi, untuk bekerja yang tidak tahu sampai berapa tahun, apakah bisa tahan?

Namun, karena kepindahan saya itu sifatnya promosi (jabatan saya naik ketimbang sebelumnya), dan memang tak ada peluang untuk menganulir SK, saya bertekad untuk bisa beradaptasi dengan cepat di Bali. 

Apalagi bos saya selalu memberi semangat. Kata Si Bos, kalau dipindahkan ke Bali sungguh nyaman, bisa sambil menyelam minum kopi. Ya, ini versi plesetan dari pepatah "sambil menyelam minum air".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline