Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Mau Bikin Resepsi Pernikahan? Jangan Kecewa Bila Banyak yang Tak Datang

Diperbarui: 7 Februari 2021   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok, AntaraFoto/Moch Asim, dimuat kontan.co.id

Meskipun pandemi Covid-19 masih jauh dari tanda-tanda akan berakhir, aktivitas masyarakat di luar rumah sudah mulai menemukan bentuk "normal baru". Contoh normal baru dimaksud, mereka yang beraktivitas harus menggunakan masker dan setiap memasuki suatu tempat tertutup, harus dicek dulu suhu tubuhnya.

Ketika pandemi masih pada tahap awal memasuki Indonesia, acara yang mengundang banyak orang, tidak diperkenankan. Akibatnya, pasangan yang sudah menjadwalkan untuk menggelar acara resepsi pernikahan, terpaksa menjadwal ulang. Sejak beberapa bulan terakhir ini, sudah mulai terlihat acara resepsi, tentu dengan menerapkan protokol kesehatan.

Maka, kalau sekarang Anda menerima beberapa undangan untuk menghadiri resepsi pernikahan sahabat atau anak dari sahabat Anda, tidak perlu kaget. Tapi, harap semua kalimat dalam undangan tersebut dibaca dengan teliti. Soalnya, ada undangan yang dengan jelas mencantumkan sebagai pemberitahuan dan memohon doa restu saja.

Tapi kalau pihak pengundang tidak mencantumkan kalimat di atas, tentu asumsinya mengharapkan kedatangan langsung para undangan. Apalagi bila ada tulisan bahwa pada acara tersebut akan mengikuti standar protokol kesehatan. Artinya, tamu tidak perlu khawatir, tuan rumah sudah menyiapkan langkah pencegahan penularan Covid-19.

Meskipun demikian, jika kita sebagai pihak yang diundang merasa tidak aman untuk datang, tidak usah sungkan mencari alasan yang pas untuk tidak memenuhi undangan. Hal ini sebaiknya disampaikan langsung dengan menelpon atau menyampaikan pesan kepada pihak pengundang.

Tentu dengan sopan kita harus mengemukakan beberapa hal. Pertama, berterima kasih telah mengundang kita. Kedua, menyampaikan selamat atas pernikahannya atau pernikahan anaknya. Ketiga, memohon maaf tidak sempat datang memenuhi undangan secara langsung, dengan alasan yang telah dirancang sebelumnya. 

Tak lupa kita menyampaikan hal yang keempat, yakni mendoakan agar acara berjalan lancar dan kedua pengantin bisa membangun keluarga yang harmonis dan selalu berbahagia. Dalam terminologi islami disebut sebagai keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.

Apakah orang yang tidak datang akan dianggap lebay? Tak usah terlalu dipikirkan. Toh, meskipun ada protokol kesehatan, belum tentu bisa diterapakan secara ketat. Atau, justru ketemu sahabat lama yang tanpa sadar main cipika-cipiki saja dan sulit untuk mengelakkan. 

Lagipula, bila ada orang yang gara-gara hadir di sebuah resepsi pernikahan, lalu terpapar Covid-19, risiko sepenuhnya ditanggung si tamu. Tak mungkin juga meminta tanggung jawab pihak pengundang.

Lalu, bagaimana tentang "amplop" buat pasangan pengantin yang berbahagia? Jika sudah berniat dan telah menyiapkan dananya, tak usah segan menanyakan nomor rekening bank si pengundang, dan mentransfer ke rekening tersebut.

Biasanya, besar kecil isi amplop, tergantung pada kedekatan dengan pihak pengundang. Tentu juga tergantung ketersediaan dana. Yang paling penting, tergantung keikhlasan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline