Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Soal Rombongan Kendaraan Pejabat, Dengarlah Suara Rakyat Seperti di Thailand

Diperbarui: 26 Januari 2020   00:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. tribunnews.com

Soal kemacetan lalu lintas, kota Jakarta punya teman senasib di kawasan Asia Tenggara, yakni Bangkok, ibu kota Thailand. Dalam salah satu versi penilaian yang dilansir dari CNN (8/1/2019), Jakarta menduduki peringkat 4 kota termacet di dunia setelah Los Angeles (Amerika Serikat), Moskow (Rusia), dan Bangkok.

Bagi warga Jakarta dan sekitarnya, tentu sudah kenyang dengan pengalaman bermacet-macetan di jalan raya. Meski sudah rutin, tetap saja banyak para pengendara yang tidak sabar dan terpancing melakukan berbagai tindakan yang menyalahi aturan berlalu lintas, termasuk dengan seenaknya membunyikan klakson.

Adu mulut antar pengendara yang merasa jalannya diserobot atau saat terjadi serempetan, juga sudah biasa terjadi. Maka nama-nama penghuni kebun binatang pun berhamburan dari pengendara yang terlibat adu mulut.

Sudah begitu, akan menjadi hal yang menjengkelkan bila terpaksa mepet-mepet untuk minggir, karena tiba-tiba dari belakang berbunyi sirine iring-iringan mobil pejabat tinggi yang dikawal pakai voorijder.

Sebetulnya tidak ada yang salah, yang namanya pejabat tinggi negara memang berhak mendapat pengawalan di jalan raya agar tugas-tugas kenegaraan yang diembannya juga berlangsung lancar. 

Tapi konon adakalanya terjadi pula kendaraan pribadi dari bukan pejabat tinggi yang dikawal vororijder yang membunyikan sirine. Entah benar, entah tidak, konon warga biasa pun bila kuat membayarnya, bisa mendapat pengawalan.

Tak heran bila banyak komentar warganet yang bernada negatif saat mengalami hambatan dan ketidaknyamanan gara-gara seringnya iring-iringan kendaraan dengan bunyi sirine yang meraung-raung itu.

Ternyata masyarakat yang terganggu dengan rombongan pejabat dan menyampaikan keluhannya di media sosal, juga terjadi di Bangkok. Hanya saja karena Thailand merupakan sebuah kerajaan, yang dikritik adalah rombongan kendaraan Raja atau keluarga kerajaan.

Namun Raja Thailand Maha Vajiralongkorn baru-baru ini merespon secara positif keluhan rakyat terkait kemacetan parah lalu lintas saat rombongan Raja dan keluarga kerajaan melintas.

Seperti ditulis dalam Tajuk Rencana Kompas (15/1/2020), respon Raja itu berawal pada Oktober 2019, ketika tagar #royalmotorcade melonjak di Twitter. Padahal ada ancaman hukuman badan bagi siapa pun yang menyampaikan kritik terhadap Raja dan anggota keluarga kerajaan.

Pada masa lalu, polisi akan menghentikan lalu lintas di kedua arah bila ada rombongan kendaraan kerajaan mau melintas. Lalu lintas di jalan layang juga dihentikan demi keamanan dan protokol bahwa tidak boleh ada sesuatu lebih tinggi dari kepala kerajaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline