Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Berharap Kisah Cinta "SBY dan Ani" Diangkat ke Layar Perak

Diperbarui: 9 Juni 2019   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. popbela.com

Dua tahun setelah Ibu Ainun Habibie meninggal pada tahun 2010, kisah cintanya dengan Habibie dapat dinikmati masyarakat luas dari film yang diputar di banyak bioskop. Aktor kawakan Reza Rahadian terpilih memerankan Habibie dan aktris Bunga Citra Lestari menjadi Ainun. 

Ternyata film yang berjudul "Habibie & Ainun" tersebut termasuk salah satu film nasional yang meledak di pasaran dan dari sisi kualitas juga memenangkan beberapa penghargaan. Ada tiga penghargaan yang disabetnya pada Festival Film Indonesia 2013, termasuk gelar aktor terbaik buat Reza Rahadian. 

Film kisah cinta Presiden ke 3 itu, dari pandangan pertama sampai maut menjemput Ibu Ainun, tidak semata bernilai hiburan, namun juga sarat nilai pendidikannya yang diharapkan menginspirasi bagi generasi muda.

Nah, setelah berpulangnya Ibu Ani Yudhoyono baru-baru ini, banyak terungkap di media massa bagaimana kisah di balik berpadunya dua hati, "SBY & Ani" yang kelak menjadi Presiden ke 6 dan Ibu Negara yang telah memberikan begitu banyak kontribusi bagi kemajuan bangsa.

Sama seperti Habibie, SBY terlihat begitu ekspresif dalam melepas kepergian orang yang paling dicintainya selama-lamanya, Foto-foto SBY dan Ani Yudhoyono pun banyak menghiasi media massa, mulai dari saat menikah, baru punya anak, sampai saat menjadi Presiden dan Ibu Negara, kemudian juga saat SBY mencium kening Ibu Ani di rumah sakit beberapa hari sebelum meninggal dunia.

Sangat banyak hikmah yang dapat dipetik dari perjalanan cinta SBY & Ani. Bukan soal menjadi Presiden dan Ibu Negara karena sangat kecilnya peluang orang lain untuk mengikuti jejaknya, tapi tentang bagaimana merawat cinta kasih bagi pasangan suami istri. Ini patut ditiru karena biasanya kemesraan berlangsung bagi pasangan muda saja, sedang SBY & Ani melakukannya selamanya.

Alangkah baiknya, bila kisah tersebut diangkat ke layar perak. Memang, bagi yang kebelet mengikuti kisah dua sejoli itu, ada beberapa buku yang dapat dibaca. Tapi bagi kebanyakan orang, membaca buku belum menjadi budaya, dan butuh waktu yang lebih lama untuk menuntaskannya.

Sedangkan menonton film dianggap sebagai cara instan, sekitar 2 jam sudah tamat, tanpa perlu capek-capek membaca. Memang idealnya, dua-duanya diikuti, karena membaca dan menonton bersifat saling melengkapi. Jadi bila ada kesempatan (dan juga uang tentunya), baca bukunya dan tonton filmya.

Makanya, besar harapan semoga ada produser film yang tertarik untuk memfilmkan kisah yang pasti tidak kalah seru dibanding Habibie & Ainun, kalau mendapatkan penulis skenario, sutradara dan para bintang film yang tepat. 

Tentu saja produser yang tertarik harus sowan dulu ke Pak SBY, namun mengingat manfaatnya sebagai suri tauladan bagi generasi muda, besar kemungkinan Pak SBY pun akan menyambut baik ide ini. 

Kita tunggu saja, semoga dapat terwujud. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline