Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Mampukah Persebaya Bikin Kejutan Memboyong Piala Presiden?

Diperbarui: 12 April 2019   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trofi Piala Presiden, turnamen pramusim di Indonesia. (DOK. PSSI)

Dalam hitungan jam, turnamen Piala Presiden tahun ini akan berakhir. Dua klub terbaik sesama berasal dari Jawa Timur akan bertarung selama 90 menit untuk menentukan klub mana yang berhak memboyong trofi yang dirancang dengan artistik ini oleh seniman dari Yogyakarta.

Dua klub dimaksud adalah Persebaya Surabaya dan Arema Malang. Pada laga final leg pertama, Selasa (9/4/2019) lalu, Persebaya yang menjadi tuan rumah di Gelora Bung Tomo Surabaya hanya mampu bermain imbang 2-2 dengan Arema.

Nah tentu saja Arema yang pada laga leg kedua malam ini, Jumat (12/4/2019), menjadi tuan rumah di Stadion Kanjuruhan Malang lebih diuntungkan. Sekiranya skor akhir imbang 0-0 atau 1-1, maka Presiden Joko Widodo yang rencananya akan hadir pada laga penutupan tersebut akan menyerahka trofi pada Arema.

Maka, bagi Persebaya jika ingin membuat kejutan, harus mampu memenangi pertandingan. Kalaupun seri, harus dengan skor minimal 3-3. Ketentuannya, bila seri, tim yang lebih banyak mencetak gol di kandang lawan, itulah yang menang.

Persebaya tidak saja harus menghadapi sebelas orang pemain Arema, tapi juga puluhan ribu Aremania yang memenuhi tribun stadion yang dengan berbagai atraksinya akan membakar semangat pemain Arema.

Baca juga: Yang Biasa dan Tidak Biasa di Piala Presiden 2018

Tapi bukan hal yang mustahil Persebaya mencetak sejarah. Trio pemain asingnya lumayan menjanjikan yakni Damian Lizio, Manu Dzalilov dan Amido Balde.

Belum lagi kelincahan Irfan Jaya dan Osvaldo Haay yang bisa menyulitkan barisan pertahanan Arema. Namun tentu Hamka Hamzah sebagai palang pintu Arema akan menghadang setiap penetrasi penyerang Persebaya.

Di lain pihak, kunci permainan Arema berada di kaki Makan Konate, pemain berpaspor Mali, yang cerdik mencari ruang kosong, tajam umpan-umpannya, dan tendangan bebasnya juga dahsyat. Gol kedua Arema di Gelora Bung Tomo lahir dari tendangan bebas Makan Konate.

Tak ada jalan lain, Otavio Dutra yang menjadi jenderal di daerah pertahanan Persebaya harus menempel ketat Makan Konate, tanpa mengurangi kewaspadaan pada pergerakan lincah Ricky Kayame, pemain yang tahun lalu masih berseragam Persebaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline