Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Bupati Kena OTT KPK, Warga Cianjur Spontan Berpesta

Diperbarui: 18 Desember 2018   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga Cianjur berpesta (detik.com)

Berita tentang Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Cianjur, Rivan Irvano Muchtar, telah banyak diketahui publik. Hal ini membuat Gubernur Jawa Barat sedih dan tak bosan-bosannya mewanti-wanti para bupati lainnya, karena sudah ke 5 kalinya bupati di Jawa Barat  terkena nasib serupa. 

Sebelum Rivan, para bupati dimaksud yang tersandung kasus korupsi adalah Bupati Subang Imas Aryumningsih, Bupati Bandung Barat Abu Bakar, Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin, dan Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra. 

Sampai-sampai Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, mengatakan: "Please, untuk Jabar jangan lagi ada (OTT KPK), saya malu. Sudah tiga kali datang ke Jabar selama bulan ini" ujar Saut seperti dikutip dari Antara.

Namun menarik mengamati spontanitas masyarakat Cianjur yang melakukan pesta liwet dengan makan bersama di alun-alun kota Cianjur, Jumat (14/12) yang lalu. Apakah ini pertanda selama ini masyarakat sudah mengendus penyalahgunaan kekuasaan di daerahnya tapi tidak berani melaporkan atau melakukan tindakan lain, sampai terkonfirmasi dari OTT KPK?

Bisa pula karena dugaan korupsi yang dilakukan sang bupati menyangkut hal yang sensitif, yakni memotong dana pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang membuat masyarakat seperti merasakan "bisul pecah" begitu akhirnya kasus tersebut terungkap. Dana sekolah betul-betul berkaitan dengan masyarakat banyak, khususnya mereka yang mempunyai anak yang masih bersekolah.

Seperti diberitakan banyak media, antara lain dari idntimes.com (14/12), Irvan kena OTT berkaitan dengan pemotongan dana anggaran SMP sebesar  14,5% dari total anggaran Rp 46,8 miliar. Tapi Irvan membantah melakukan pemotongan, dan meminta maaf kepada warga Cianjur karena kelalaiannya dalam mengawasi aparat bawahannya.

Menyimak berita di detik.com (14/12), masyarakat Cianjur antusias melakukan pesta liwet karena sebelumnya telah tersebar pemberitahuan di media sosial. Bagi yang belum tahu, pesta liwet adalah acara makan-makan ala Sunda secara beramai-ramai dengan lesehan di lapangan atau di tempat yang luas.

Meskipun nasi liwet juga terkenal di Solo, Jawa Tengah, ternyata di Cianjur juga punya tradisi pesta liwet, di mana nasi dan lauk pauknya digelar di atas daun pisang yang disusun sambung bersambung dan msayarakat silakan bergabung untuk makan sepuasnya.  

Apakah cara Cianjur akan menular ke daerah lain yang bupatinya terkena OTT? Kalaupun cara seperti itu dianggap inspiratif, mudah-mudahan tidak terjadi lagi, karena para pejabat sudah ketakutan melakukan korupsi.

Tapi, bila masyarakat memang ingin pesta liwet, boleh-boleh saja, namun  sebaiknya berhubungan  dengan prestasi positif, umpamanya suatu kabupaten berhasil mendapat penghargaan bebas korupsi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline