Lihat ke Halaman Asli

Irvando Damanik

Mari hidup Cerdas di era Industry 4.0

Tumbangnya Juara Bertahan "Federer-Muguruza" Serta Uniknya Wimbledon

Diperbarui: 12 Juli 2018   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.skysports.com

Wimbledon Championship 2018 sudah menginjak babak semifinal yang mana menyisakan empat pemain untuk masing-masing kategori men's singles dan juga women's singles. Rafael Nadal, Novak Djokovic, Kevin Anderson dan John Isner menjadi pemain-pemain yang masih tersisa di sektor tunggal putra sedangkan di sektor tunggal putri menyisakan pemain peraih grand slam sebanyak 23 kali, Serena William, peraih France Open 2017 Jelena Ostapenko, mantan pemain nomor satu dunia putri Angelique Kerber dan Julia Goerges. 

Partai semifinal kategori tunggal putri akan dimulai hari ini (12/07/2018) yang mempertemukan Ostapenco vs Kerber dan pada partai lain mempertemukan Goerges vs Serena. Sedangkan disektor tunggal putra akan dilangsungkan esok hari (23/07/2018) yang mempertemukan Anderson vs John Isner, dan tentunya partai yang sangat menarik untuk disaksikan yaitu partai yang mempertemukan dua sosok hebat dan sarat prestasi serta pengalaman di kategori tunggal putra, Rafael Nadal vs Novak Djokovic.

Hal menarik terjadi pada Wimbledon championship 2018 dimana juara bertahan di sektor tunggal putra dan putri, sama-sama tersingkir sebelum menginjak partai semifinal. Roger Federer yang diunggulkan ditempat teratas harus mengakui keunggulan Kevin Anderson di babak perempat final setelah bertarung 5 set. 

Federer sebenarnya terlihat akan mengunci kemenangan ketika sudah mendapatkan match point dalam kondisi unggul 5-4 di set ketiga, setelah mengamankan set pertama dan kedua. Namun keberuntungan berpihak pada petenis berkebangsaan Afrika Selatan itu yang mampu membalikkan keadaan dan memenangi tiga set berikutnya. 

Sungguh diluar dugaan mengingat pencapaian yang ditorehkan oleh Roger Federer di kompetisi Wimbledon selama ini yaitu 8 kali juara Wimbledon sekaligus status sebagai juara bertahan 2017. Petenis yang memiliki 20 gelar Grand Slam sepanjang karirnya itu juga memiliki rekor bagus di men's singles Wimbledon 2018 yang sampai babak 16 besar belum kehilangan satu set pun saat menghadapi lawan-lawannya.

www.caclip.com

Kondisi yang sama terjadi di sektor tunggal putri Wimbledon 2018 dimana sang juara bertahan Garbine Muguruza harus lebih awal angkat kaki dari kompetisi di negeri Ratu Elizabeth itu. Kejutan terjadi dari babak kedua nomor tunggal putri ajang Wimbledon 2018 ketika Sang juara bertahan, Garbine Muguruza, harus tersingkir setelah takluk dari petenis non-unggulan asal Belgia, Alison Van Uytvanck

Sebagai salah satu petenis tunggal putri yang masuk dalam unggulan teratas Muguruza harus takluk setelah bertanding selama 3 set melawan petenis belgia yang sebelumnya tak pernah menang ketika melawan petenis asal Spanyol itu. 

Awalnya pertandingan seakan mudah dimenangkan oleh Muguruza setelah memenangi set pertama. Namun kondisi berbalik di set kedua dimana juara Wimbledon 2017 itu terlihat bermain dibawah tekanan dan melakukan banyak sekali kesalahan. Pada akhirnya dia harus takluk dan harus mengakui keunggulan sang lawan Uytvanck.

The Championship, Wimbledon memang menjadi salah satu turnamen yang paling ditunggu-tunggu oleh para pemain tenis top dunia dan juga menarik untuk disaksikan oleh para pecinta tenis diseluruh penjuru Dunia. 

Wimbledon memang memiliki beberapa keunikan dibandingkan dengan beberapa turnamen grand Slam lainnya yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri dan menyajikan kemewahan yang indah. Lihat saja bagaimana seluruh petenis yang berlaga harus menggunakan kostum yang serta putih. Tidak hanya pakaian saja tetapi seluruh atribut yang dipakai seperti topi, headband, sepatu, bahkan pakaian dalam juga harus bernuansa putih. 

Jika ada nuansa warna lainpun ada aturannya dan tidak boleh lebih dari aturan yang sudah ditetapkan oleh panitia dan jika dilanggar akan diberi teguran. Roger Federer yang dikenal sebagai salah satu penguasa Wimbledon pernah ditegur pada tahun 2013 yang kala itu memakai sepatu berwarna putih namun sol nya berwarna oranye. Pada akhirnya Federer ditegur oleh panitia dan diminta untuk mengganti sepatunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline