Lihat ke Halaman Asli

Tolong dan Terima kasih

Diperbarui: 8 Agustus 2015   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tentang Terima kasih

Tentu pernah mendengar kalimat seperti ini. “Sudah ditolong, bilang terima kasih aja nggak” atau “Dasar ga tau terima kasih”.

Menolong dan ucapan terima kasih.

Bunda Theresa pernah berkata. “Kalau kamu berbuat baik tetap akan ada yang menuduhmu mempunyai maksud tersembunyi, akan tetapi tetaplah berbuat baik. Kalau kamu berbuat jujur, akan ada yang membohongimu, akan tetapi tetaplah jujur. Kalau kamu menemukan kebahagiaan, akan ada yang iri kepadamu, akan tetapi tetaplah bahagia. Karena kau tahu, pada akhirnya semua hanya antara kau dan Tuhan mu, tidak pernah antara kau dan mereka.

Menolong adalah perbuatan yang seharusnya dilakukan tanpa pamrih, karena menolong bukan menawarkan jasa, kecuali anda memang membuka jasa perdagangan dan menukarkan jasa anda dengan tarif tertentu.

Menolong lahir dari hati bukan karena pemenuhan kebutuhan orang yang ditolong, tapi pemenuhan kebutuhan kita sebagai manusia, agar jiwa kita tidak menjadi kering. Menolong bukan aksi kemanusiaan tapi aksi kehidupan. Pernahkah melihat video seorang anak balita terjatuh ke kandang gorilla di kebun binatang dan seekor gorilla jantan mendatanginya, menggendongnya dan membawanya ke dekat pintu masuk, agar para penjaga dapat segera menolong anak tersebut?

Pernah melihat video kawanan kerbau menolong seekor anak kerbau yang diserang kawanan singa dan secara bersama-sama menanduk singa-singa tersebut sehingga anak kerbau selamat?

Hewan jelas bukan manusia yang disebut berakhlak dan memiliki intelijensi tinggi, tapi mereka dapat melakukan aksi menolong, karena menolong lahir dari hati.

Pernah mendengar tentang kisah seorang pelacur yang masuk surga karena memberi minum kepada seekor anjing yang hampir mati kehausan? Seakan Tuhan memberikan tamparan kepada kesholehan eksoterik. Surga meminta haknya, seorang pelacur yang telah melakukan kesholehan esoteris dengan menyelamatkan makhluk hidup lainnya.

Tanyalah kembali jauh ke dalam diri dengan jujur, jangan jangan kita masih terkungkung dalam kesholehan eksoterik semata? Berkalung sorban dan tasbih tapi tidak peduli kepada tetangga yang lapar? Sehingga kita tak ubahnya bagai pelacur bagi penghuni langit.

Kembali kepada ucapan terima kasih dan pertolongan. Danke dan Thanks berasal dari kata Anglo Saxon, Thankozan yang berarti memberikan hormat atau berpikir, begitupun kata Grazie atau Gracias yang berasal dari kata latin Gratias Agere yang berarti mengekspesikan rasa hormat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline