Lihat ke Halaman Asli

Slamet Wuryadi, "Menyulap" Puyuh Menjadi Mutiara

Diperbarui: 16 Mei 2019   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tak kenal dengan Slamet Wuryadi? Profesor puyuh pertama di Indonesia ini, sukses menyulap puyuh menjadi mutiara. Bagaimana tidak? Puyuh yang ia ternak selama bertahun -- tahun kini mampu menghantarkannya ke puncak kesuksesan yang ia cita -- citakan. 

Berawal dari tahun 1994, Slamet yang asli tinggal di Jepara ini  tidak memiliki minat dan bakat di bidang seni ukir yang terkenal di Jepara, karena itulah Slamet memutuskan untuk hijrah ke Sukabumi. Selain itu, alasan Slamet hijrah ke Sukabumi juga karena ia yakin akan potensi bisnis pertanian (Agribisnis) yang ada di Sukabumi. Dari situlah Slamet mulai mengembangkam ilmu yang ia miliki selama ia berkuliah di Institut Pertanian Bogor di Sukabumi. 

Di peternakan puyuh yang ia jalani, slamet mampu menghasilkan produk -- produk hasil puyuh seperti nugget puyuh, stick puyuh, serta berbagai olahan daging puyuh lainnya. Bahkan buukan hanya olahan daging, slamet juga mampu menciptakan telur puyuh beromega yang sudah teruji di IPB dan UGM Serta membuat kotoran puyuh untuk dijadikan pupuk tani.

Dengan gigih dan kerja keras, Slamet kini memiliki 3 cabang perusahaan yaitu CV Slamet Quail Farm, PT Pondok Puyuh Indonesia, dan Pondok Wirausaha CSE SGF yang tersebar di empat kota besar yakni Bogor, Bandung, Semarang, dan Kediri. 

Kini mutiara puyuh yang dihasilkan Slamet sudah menjadi mutiara bagi ratusan kepala keluarga, karena kini Slamet memiliki ratusan lebih karyawan yang menggantungkan nasib keluarganya di peternakan puyuh yang Slamet jalani. Tak lupa, Slamet juga rutin melakukan pemberdayaan pertanian kepada masyarakat sekitar juga Mahasiswa -- mahasiswa diberbagai perguruan tinggi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline