Lihat ke Halaman Asli

Hidup dari Menulis, Jalan yang Panjang dan Berdarah-Darah

Diperbarui: 29 April 2023   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Dids dari pexels.com 

Untuk mencapai kesempurnaan dalam menulis. Butuh kerja keras yang tidak bisa dilakukan hanya dalam satu hari. Butuh waktu berjam-jam untuk menyelesaikan sebuah tulisan. Orang yang tidak suka menulis, merasa bahwa ini adalah pekerjaan yang sia-sia. Sampai pada satu titik orang itu melihat penulis yang kaya dari menulis.

Masalahnya, berapa banyak penulis yang kaya hanya dari menulis. Berapa persen penulis yang kaya hanya dari menulis. Berapa banyak buku yang tidak bestseller. Berapa banyak penulis yang hanya menulis satu dua buku. Kemudian bukunya tidak terlalu 'menjual' dan berakhir ganti profesi yang lebih cuan. 

Betapa banyak penulis yang ingin "hidup" dari menulis. Tetapi pada kenyataannya hal itu tidak mudah untuk terwujud. Betapa banyak penulis yang berhenti di tengah jalan. Lalu mengubur mimpi menjadi penulis yang hidup dari karya. 

Pada kenyataannya, penulis yang "menomorsatukan" uang akan menyerah di tengah jalan. Hanya penulis bermental baja yang tidak pernah menyerah yang bisa hidup dari karya. Karena hal itu tidak mudah, hanya orang-orang tertentu yang akhirnya bisa meraihnya.

Menulis adalah tentang kecintaan terhadap dunia menulis.

Meskipun menulis bisa membuat hidup seseorang bahagia. Indikator kebahagiaan perasaan tidaklah cukup. Untuk seseorang hidup mengandalkan profesi menulis. Harus ditumpu dengan kebahagiaan finansial. Hidup dari karya. Kalau hanya mendapat bahagia perasaan saja, namun secara finansial menderita. Pada akhirnya penulis beralih profesi lain yang lebih membahagiakan secara finansial.

Untuk saat ini, Anda tidak bisa merdeka secara finansial sebagai fulltime kompasianer. Kalau kita melihat jumlah nominal yang diterima kompasianer dalam bentuk K-Rewards. Kita sudah bisa meraba. Sesejahtera apa jika ada orang yang berprofesi sebagai fulltime kompasianer. 

Dengan kenyataan ini, saya kira, ketika orang masih betah menulis di Kompasiana. Meskipun para top gainer kompasianer mendapatkan uang yang bisa dibilang tidak cukup untuk membiayai semua kebutuhan hidupnya. Tapi orang-orang masih berbondong-bondong menulis di Kompasiana. Hal itu menunjukkan bahwa orang menulis di Kompasiana bukan semata-mata mencari mencari penghasilan. Pasti ada alasan-alasan lain.

Salah satu alasan mengapa orang masih berbondong-bondong menulis di Kompasiana adalah Kompasiana menjadi platform blogging yang nyaman bagi pengguna. Baik nyaman secara visual, maupun kemudahan dalam penggunaan. Menjadi bagian dari komunitas menulis yang sehat dan mudah mendapatkan apreasiasi dari kompasianer senior.

Menulis adalah tentang ekspresi dan apreasiasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline