Lihat ke Halaman Asli

WartaBaraya

Memberikan informasi secara aktual dan terpercaya

Kelana

Diperbarui: 12 Mei 2022   19:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi 

Part 1

Kelana kembali pulang, setelah lama ia mengitari ruang dan waktu. Kepakannya masih sama, utuh, kuat, dan tak bisa digoyah oleh kerasnya badai hujan yang menerpa. Kelana telah selesai dengan tugasnya, semangat yang ia bawa melahirkan kekuatan yang mempesona. Kesabaran dan ketabahan mengajarkan ia untuk terus berlari melangkah lebih jauh lagi. 

Kelana lupa bahwa ia telah rapuh, rapuh dalam hati yang utuh, rapuh dalam perasaan yang mungkin ia sudah lupa. 

Kelana berharap. harapan, ia tempatkan pada setiap pijakan kaki yang menjadi cambuk keinginannya. Ia letakan harapan itu agar suatu masa nanti ia akan teringat bahwa setiap air mata, keringat dan derasnya perjuangan harus dibayar tuntas oleh kepastian. dalam hati ia menuai janji, sembari kepalanya mengadahkan ke langit ia mulai bercengkarama dengan sabda kata : 

Pada pohon cemara yang daunnya mulai berguguran 

Pada ranting dahan yang mulai berjatuhan 

Pada akar yang tak lagi tumbuh menopang beban yang mulai runtuh

Pada semangat semoga tak menjadi rubuh

Pada tembok kuselipkan duka 

Duka nestapa menggores luka 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline