Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Kenapa Ada Patah Hati (Seri Puisi Hari Ini #21)

Diperbarui: 14 Oktober 2022   23:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri seri Puisi Hari ini #21

Tegar. Tak cengeng. Itu harus. Jika tidak, sudah dari dulu sudah bunuh diri. Siapa bilang, patah hati tak sakit? Tak penting? Sepele saja?

Soal cinta itu memang dualisme. Bisa bahagia. Bisa menderita. Bukan matematika, tapi chemistry rasa. Tak bisa dirumus. Tak bisa diprediksi. Saat diperjuangkan gagal, bilang apa?

Kenapa ada patah hati. Kenapa ada saling menyakiti. Saling menggores luka. Tak berdarah, tapi membuat sakit jiwa. Tak bisa dilaporkan polisi, tapi akibatnya bisa edan sepanjang usia. Oleng jadi sinting dan gila.

Jika baik baik saja, mungkin bahagia dengan cinta pertama hingga tua. Vibes aestetik ideal yang seharusnya. Tapi cinta berliku, tapi cinta penuh ujian. Dari ditolak hingga dihina. Dari tak diakui hingga dianggap teman. Hingga pura pura tapi selingkuh. Drama yang tak seharusnya.

Jagalah cintamu. Karena cinta bisa membuatmu sakit jiwa. Terlalu mahal hidup ini, jika kau sinting. Ibumu akan menangis, jika kau anaknya, jadi manusia tak waras. 

Cinta memang indah. Tapi cinta juga pahit. Tak bisa diatur. Tak bisa direncanakan. Tapi jangan gila karena cinta buta. Patah hati bisa terjadi. Bisa berkali kali. Berjuanglah dengan hati, karena tak ada cinta yang sejati tanpa perjuangan yang hakiki.

Malang, 14 Oktober 2022

ditulis oleh Eko Irawan 

untuk Seri Puisi Hari ini 21




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline