Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Minum dari Gelas Pecah (Seri Hari Hari Puisiku #54)

Diperbarui: 2 Agustus 2022   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seri hari hari puisiku #54

Kenapa kembali, pergi saja. Aku sudah dihinakan. Diduakan. Warasku bilang, pasti ada rencana busuk. 

Dulu apa, sekarang bagaimana. Barang sudah dibuang, pantang diambil lagi. Ini perasaan. Bukan mainan. Sekali terluka, tak pantas balik arah.

Sudah kau banting gelas minummu. Pecah dan tajam. Apa masih bisa buat minum? Jika sekarang sengsara. Itu wajar. Karena minum dari gelas pecah.

Semakin lama, semakin tersiksa. Barang tak cocok, isinya hanya sengketa. Kenapa diterus teruskan, sudah terbukti merana. Dendammu sudah dikabulkan. Tapi jadi bumerang yang menendang.

Aku menghargaimu. Tapi engkau membuangku. Sesalmu tiada guna. Kembalimu malah jadi bencana. Cinta ternoda, sulit sembuh, kecuali aku gila.

Malang, 2 Agustus 2022

Ditulis oleh : Eko Irawan 

Untuk Seri Hari Hari Puisiku #54




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline