Lihat ke Halaman Asli

Rindu Menembus Kalbu

Diperbarui: 13 September 2022   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lambaian daun hijau tertempa sinar rembulan, sunyi tak ada bisikan. Hanya suara kepik kelelawar menerjang daun yang sedang menutup buah ranum, asaku bergeliat menerawang jauh menembus cakrawala, ingin bertemu denganmu, untuk mengobati hati rindu.

Sayang... malam ini aku sangat merindukanmu, terasa banyak hal yang harus dilakukan untuk menggali sebuah rahasia hati, dadaku begitu bergetar dalam banyak hal yang makin , bersuara merdu,

 Gunung-gunung hijau di selatan, Nampak indah dan  bak jiwa penuh dengan tawa yang memberikan pengertian yang dalam menembus kalbu.

 Aku merasakan ada energi yang mengalir demikian deras, Ketika aku dekat padamu, aku sadar bahwa, Kebahagiaan adalah memegang seseorang di tanganmu dan mengetahui kamu memegang seluruh dunia untuku yang tak pernah kelu.  

Saling mencintai adalah jenis cinta terbaik untuk sebuah hubungan yang langgeng. Ada pemahaman di antara  kita yang terkadang bahkan tidak membutuhkan kata-kata, itulah rinduku tersembul menuju angkasa langit biru.

Jika kamu hanya bisa mencintai dengan sepenuhnya kalbumu, maka  kamu akan menjadi orang yang paling kuat  dan tegar di dunia, dan banyak orang berseru, engkau memang bukan peragu.

Cinta akan membungkus setiap momen hangat di sekitarmu Dan memakai senyum lembut di wajahmu yang hadir sebagai bumbu penyedap rasa haru akan semua yang telah ada untuk bersatu denganmu.

Romantis tidak hanya untuk ditempat tertentu. Berprilaku  penuh dengan ungkapan  kasih sayang, empati yang dalam , dan baik di waktu lain adalah sosok  bangunan untuk kehidupan cinta yang jujur dan  baik.

Cinta adalah kekuatan yang tidak dapat dijinakkan. Ketika kita mencoba untuk mengendalikannya, itu menghancurkan bangunan  yang sangat kokoh yang berlabelkan asrat untuk bercumbu.  

Ketika  aku mencoba untuk memenjarakan rindu itu , engkau berteriak lantang, semua itu memperbudak kita. Ketika aku  berusaha untuk memahaminya, itu membuat  aku  masuk dalam zone hablur  dan membuat aku  tersesat dan bingung.  Menghakimi orang lain membuat kita buta, sedangkan cinta itu mencerahkan, secerah wajahmu yang dihiasi klulit lembut dan bulu mata lentik yang sayu.

 Aku kembali merasakan bahwa ketika aku tersandung cinta, mudah untuk bangun. Tapi ketika aku jatuh cinta padamu, tidak mungkin untuk tertidu aku akan terus memburu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline