Lihat ke Halaman Asli

Inung Kurnia

TERVERIFIKASI

Gemar berbagi kebaikan melalui tulisan

Platform Merdeka Mengajar: Cerita Rayyan Terhubung dengan Guru di Tengah Shooting Film

Diperbarui: 2 April 2023   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artis cilik Rayyan Al Mathor belajar melalui aplikasi Merdeka Belajar di tengah shooting film (dokpri)

Awal Januari 2023 saya mengikuti acara nonton bareng film Anak Titipan Setan di Jogya City Mall, Yogyakarta. Nobar bersama kru dan pemain film ini sengaja saya datangi karena tertarik dengan sosok artis cilik bernama Rayyan Al Mathor, pemeran Dhika, salah satu tokoh utama film karya sutradara Erwin Arnada. Bocah berusia 10 tahun tersebut kini duduk di kelas 4 di sebuah sekolah dasar di kawasan Bantul Yogyakarta.

Saya tertarik dengan sosok Rayyan karena ia tidak hanya terlibat dalam shooting film layar lebar, tetapi juga beberapa film proyek mahasiswa ISI Yoyakarta, iklan pariwisata, iklan produk dan kegiatan sulap bocah yang dilakukan secara luring. Hari-harinya banyak disita dengan jadwal shooting. Setidaknya itu yang saya baca dan saya ikuti di media sosial Rayyan. Lantas bagaimana dengan sekolahnya?

Sang ibu, Eta Fatmawati berkisah bahwa semua kegiatan pembelajaran di sekolah bisa diikuti dengan baik oleh Rayyan meski harus shooting film. Kok bisa? "Dengan Platform Merdeka Mengajar, memungkinkan guru bisa tetap terhubung dengan Rayyan termasuk ketika berada di arena shooting," kata Eta yang saya jumpai di lokasi nobar film Anak Titipan Setan.

Ia hanya perlu berkoordinasi dengan kru film untuk mengatur kapan Rayyan shooting dan kapan harus konsentrasi belajar dengan bantuan aplikasi teknologi informasi. Rayyan cukup mengikuti panduan materi yang diberikan oleh guru di sekolahnya sesuai jadwal mata pelajaran harian. Jika ada kesulitan, maka Rayyan akan melakukan komunikasi dengan guru melalui group Whatshapp kelasnya. "Jadi peran guru dalam model pembelajaran Rayyan ini sangat besar, tentu terbantu dengan platform Merdeka Mengajar," tukasnya.

Eta mengakui setiap mendapatkan tawaran shooting maupun manggung untuk aksi sulapnya, selalu menghubungi pihak sekolah. Beruntung sekolah yang sudah menjadi salah satu pengimplementasi Kurikulum Merdeka sangat mensupport Rayyan.

"Ini kesempatan Rayyan untuk mengoptimalkan potensi diri. Silakan kalau Rayyan mau shooting. Nanti guru akan kirim materi atau bisa juga mengakses materi belajar di platform Merdeka Belajar. Juga materi-materi tambahan sebagai pengayaan," kata Eta menirukan penjelasan pihak sekolah.

Kesibukan Rayyan dalam bidang seni peran dan sulap bocah ini sudah dilakukan sejak Rayyan masih kelas 1 SD. Namun saat itu, job shooting dan manggung hanya bisa dilakukan saat libur sekolah atau sore hari sepulang sekolah.

"Waktu itu kan belum ada Merdeka Belajar, belum ada Kurikulum Merdeka. Rayyan sekolah itu wajib hadir secara fisik," jelas Eta.

Menurut Eta, anaknya Rayyan cukup beruntung. Lahir dan sekolah pada era diberlakukannya kebijakan Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka. Karena melalui Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka, Rayyan bisa mendapatkan hak belajarnya sekaligus hak untuk mengembangkan potensi diri.

Salah satu penampilan sulap Rayyan di sebuah TK (dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline