Lihat ke Halaman Asli

Rantai Kehidupan

Diperbarui: 16 Maret 2022   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku Ekologi Kesehatan Lingkungan. Foto: Dokumen Pribadi Penulis Resensi.

Hakikatnya, manusia selalu hidup berdampingan dengan alam dan hewan. Ketiganya memiliki hubungan yang saling terikat satu sama lain. Manusia membutuhkan alam dan hewan sebagai pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, dan papan. 

Hewan membutuhkan alam sebagai tempat tinggal dan pemenuhan makanan; serta terdapat hewan-hewan tertentu yang membutuhkan manusia untuk pemenuhan kebutuhan makan, tempat tinggal, dan kasih sayang. 

Dari interaksi yang terjadi antara manusia, alam, dan hewan membentuk suatu hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik ini termasuk ke dalam lingkup kajian ekologi. Jelasnya, ekologi merupakan ilmu yang membahas mengenai isu-isu dan timbal balik antara makhluk hidup dan kondisi alam sekitarnya (lingkungannya).


Buku berjudul Ekologi Kesehatan Lingkungan karya dr. Rudy Joegijantoro, M.M.R.S mengupas isu-isu lingkungan secara kompleks. Buku ini dibagi menjadi 12 bab. Bab satu membahas mengenai konsep dasar ekologi, mulai dari pengertian ekologi, hubungan ekologi dengan ilmu lain, kerangka kerja, hingga prinsip ekologi kesehatan lingkungan. 

Bab dua membahas komponen lingkungan, yang memfokuskan pada komponen abiotik lingkungan, yakni atmosfer, hidrosfer, litosfer, dan biosfer. Selanjutnya, pada bab tiga membahas keanekaragaman hayati. 

Membaca bab tiga ini, pembaca akan mengetahui manfaat, pentingnya, kehilangan, dan dampak kehilangan keanekaragaman hayati bagi kesehatan manusia. Jika keanekaragaman genetik dan spesies hilang, serta ekosistem terdegradasi, maka kompleksitas keseluruhan sistem akan menjadi rentan, berpotensi munculnya penyakit baru yang berakibat buruk bagi kesehatan manusia (hlm 55).


Selanjutnya, pembaca  juga akan menjumpai pembahasa mengenai perubahan lingkungan. Sejatinya, perubahan fisik lingkungan sudah terjadi sejak terbentuknya alam semesta jutaan tahun lalu. 

Namun, dalam konteks kali ini perubahan fisik lingkungan terjadi bukan secara alami yang membawa kemajuan, melainkan perubahan fisik lingkungan akibat ulah manusia yang membawa dampak buruk kedepannya, seperti penggunaan bahan bakar fosil terus-menerus meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, meningkatkan suhu global dan mempengaruhi perubahan iklim. 

Bab lima hingga bab 12 penulis lebih memfokuskan jenis-jenis kerusakan lingkungan dan dampak yang timbul bagi kelangsungan hidup manusia. Kerusakan lingkungan pertama diuraikan pada bab lima, yakni pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan terjadi akibat pemindahan bahan hasil aktivitas manusia ke lingkungan yang menyebabkan terganggunya keadaan lingkungan. 

Terdapat tiga jenis pencemaran lingkungan, yakni pencemaran udara, air dan tanah yang dikupas satu persatu pada buku ini. Dalam buku ini, penulis menjelaskan pula mengenai degradasi lingkungan. Degradasi lingkungan dapat terjadi sepenuhnya karena alam atau aktivitas manusia. Saat degradasi terjadi, lingkungan akan mengalami proses kerusakan sehingga dapat mengurangi keanekaragaman hayati dan mempengaruhi kesehatan lingkungan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline