Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Malaysia dan Singapura 4 Bahasa, Indonesia Cukup dengan 1 Bahasa Indonesia

Diperbarui: 19 Juli 2021   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: merahputih.com)

Informasi di kereta api bawah tanah (MRT/mass rapid transit) di Kuala Lumpur (Malaysia) dan Singapura diucapkan dalam 4 bahasa yaitu: Melayu, Cina, India dan Inggris. Sedangkan di Indonesia di KRL Commuter Line dan KA Jarak menengah dan jauh dalam dua bahasa yaitu: Indonesia dan Inggris. Bahasa Inggris dipakai sebagai bagian dari program pariwisata nasional karena Indonesia merupakan salah satu daerah tujuan wisata dunia.

Tapi, bahasa nasional jelas Satu Bahasa yaitu Bahasa Indonesia. Ini benar-benar rahmat seiring dengan perjuangan yang ditandai dengan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 dan diakui dunia pada tanggal 17 Agustus 1945 ketika Soekarno-Hatta memproklamirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sumpah Pemuda yang dimaksud adalah: Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Padahal, berdasarkan sensus BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2010 di Indonesia ada 300 kelompok etnis yang terdiri atas 1.340 suku bangsa. Bahasa yang dipakai berjumlah 742 dengan konsentrasi bahasa terbanyak di Papua Barat (271) dengan jumlah penduduk yang kecil. Sedangkan Pulau Jawa dengan jumlah penduduk lebih dari 40 persen dari penduduk nasional hanya mengenal 20 bahasa.

Sedangkan suku bangsa pendatang yaitu Tiongkok, India, Arab, Pakistan, Bangladesh, Eropa, dll.

Dengan jumlah 742 bahasa dan bahasa bangsa pendatang, Indonesia disatukan dengan satu bahasa yaitu Bahasa Indonesia.

Malaysia dengan etnis yang jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan Indonesia yaitu Melayu, Tiongkok dan India serta bangsa pendatang lain, seperti Inggris, dll. tidak bisa memutuskan satu bahasa. Tiga etnis terbesar yaitu Melayu, Tiongkok dan India memutuskan Bahasa Nasional yaitu Bahasa Melayu tapi juga tetap memakai bahasa Tiongkok dan India serta bahasa Inggris. Di bagian Malaysia Timur, Sabah dan Serawak, di Pulau Kalimantan dikenal pula bahasa Dayak.

Iklan di kawasan bisnis di Malaysia yang memakai berbagai bahasa. (Sumer: mnn.com/Craig Morey/Flickr)

Dengan 127 bahasa etnis, Malaysia memutuskan penggunaan bahasa resmi yaitu Bahasa Melayu, Mandarin (Tiongkok) dengan beberapa dialek (Guangzhou, Fujian dan Hakka) dan Tamil (India) serta bahasa Inggris.

Sedangkan di Singapura dengan etnis Tiongkok, Melayu dan India juga memakai tiga bahasa dengan Bahasa Melayu sebagai bahasa resmi. Tapi, dalam praktek sehari-hari Singapura memakai empat bahasa yaitu Melayu, Tiongkok, Tamil dan Inggris.

Bahkan, dalam percakapan sehari-hari warga Singapura memakai bahasa Inggris yang khas yang dikenal luas dengan sebutan "Singlish" dengan penuturan khas Melayu serta pemakaian kata-kata slang.

Informasi sebagai petunjuk di Singpura dalam empat bahasa (Sumber: mnn.com/goodmami/Wikimedia Commons)

Paling tidak ada sembilan negara yang memakai lebih dari dua bahasa resmi, yaitu: (1). Aruba (di selatan Karibia dekat Venezuela) memakai tiga bahasa (Inggris, Belanda dan Spanyol), (2). Luksemburg (negara kecil di Eropa ini memakai empat bahasa yaitu: Luxembourgish, Jerman, Perancis dan Inggris), (3), Singapura (Melayu, Tiongkok, Tamil dan Inggris), (4). Malaysia (Melayu, Tiongkok, Tamil dan Inggris), (5). Afrika Selatan (memakai 11 bahasa yaitu Inggris, Jerman dan Belanda serta bahasa lokal), (6). Mauritius, negara di Samudra Hindia, memakai lebih dari 3 bahasa dengan bahasa utama Inggris dan Perancis serta bahasa lokal, (7). India memakai lebih dari dua bahasa dengan bahasa utama Hindi dan Inggris serta bahasa lokal, (8). Suriname memakai lebih dar dua bahasa dengan bahasa utama Belanda dan Inggris serta bahasa lokal, dan (9). Timor Leste memakai lebih dari dua bahasa dengan bahasa utama bahasa Portugis dan Inggris.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline