Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

AIDS di Jakarta, Beritahu Kaum Muda Cara Penyaluran Seks yang Aman

Diperbarui: 29 November 2018   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: metro.co.uk)

Pemprov DKI bersama Forum LSM Peduli AIDS mengajak masyarakat menyadari status AIDS sedini mungkin. Ini lead pada berita Pemprov DKI Ingin Tingkatkan Kesadaran Pemuda soal Bahaya HIV/AIDS (detikNews, 25/11-2018).

Laporan Ditjen P2P, Kemenkes RI, tanggal 1 Oktober 2018, menyebutkan jumlah kasus kumulatif HIV/AIDS di Jakarta dari tahun 1987 sd. 30 Juni 2018 adalah 64.712 yang terdiri atas 55.099 HIV dan 9.613 AIDS. Jumlah kumulatif ini menempatkan DKI Jakarta pada peringkat pertama secara nasional.

Yang disarankan menjalani tes HIV untuk mengetahui status HIV/AIDS adalah orang-orang yang pernah atau sering melakukan perilaku berisiko tertular HIV/AIDS. Itu artinya yang diajak menjalani tes HIV bukan masyarakat karena tidak semua orang pernah atau sering melakukan perilaku berisiko tertular HIV.

Perilaku yang berisiko tertular HIV, yaitu:

(1). Laki-laki dan perempuan dewasa yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti.

(2). Laki-laki dewasa yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang sering ganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK).

PSK sendiri dikenal ada dua macam, yaitu:

(a). PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan.

(b). PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, cewek online, dll.

(3). Laki-laki dan perempuan yang pernah atau sering menerima transfusi darah yang tidak diskirining HIV.

(4). Laki-laki dan perempuan yang pernah atau sering menyuntikkan narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) secara bersama-sama dengan memakai jarum suntik bergantian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline