Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Deteksi Dini HIV/AIDS di Kota Depok adalah Penanggulangan di Hilir

Diperbarui: 24 September 2017   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

koleksi pribadi

Upaya pencegahan bahaya HIV/AIDS terus dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok. Salah upaya itu adalah dengan melakukan kegiatan deteksi HIV/AIDS melalui layanan mobile Voluntary Counseling and Testing (VCT) secara intensif. Ini lead pada berita "Kota Depok Gencar Lakukan Deteksi Dini HIV/AIDS" (republika.co.id, 6/9-2017). Catatan Dinkes Kota Depok menunjukkan ada 600 kasus HIV/AIDS yang terdeteksi (rakyat-jabar.com, 2/12-2016).

Ada beberapa hal yang tidak pas dalam berita ini.

Pertama, dalam kaitan epidemi HIV/AIDS bukan pencegahan bahaya HIV/AIDS tapi pencegahan penyebaran atau penularan HIV (baru) dari orang ke orang di Kota Depok. Risiko penularan HIV ke warga Kota Depok al. terjadi melalui perilaku berisiko dalam hubungan seksual, yaitu:

Perilaku Berisiko

(1) Laki-laki yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual, di Kota Depok atau di luar Kota Depok atau di luar negeri, tanpa memakai kondom di dalam ikatan pernikahan yang sah dengan perempuan yang berganti-ganti karena bisa saja salah satu di antara perempuan tsb. juga punya pasangan seks yang lain dengan perilaku seksual yang berisiko.

(2) Perempuan yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual, di Kota Depok atau di luar Kota Depok atau di luar negeri, di dalam ikatan pernikahan yang sah dengan laki-laki yang berganti-ganti dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, karena bisa saja salah satu di antara laki-laki tsb. juga punya pasangan seks yang lain dengan perilaku seksual yang berisiko.

(3) Laki-laki yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual, di Kota Depok atau di luar Kota Depok atau di luar negeri, di luar ikatan pernikahan yang sah dengan perempuan yang berganti-ganti dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, karena bisa saja salah satu di antara prempuan tsb. juga punya pasangan seks yang lain dengan perilaku seksual yang berisiko.

(4) Perempuan yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual, di Kota Depok atau di luar Kota Depok atau di luar negeri, di luar ikatan pernikahan yang sah dengan laki-laki yang berganti-ganti dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, karena bisa saja salah satu di antara laki-laki tsb. juga punya pasangan seks yang lain dengan perilaku seksual yang berisiko.

(5) Laki-laki yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual, di Kota Depok atau di luar Kota Depok atau di luar negeri, dengan perempuan yang sering berganti-ganti pasangan, dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, seperti pekerja seks komersial (PSK) dan waria. PSK dikenal ada dua tipe, yaitu:

(a) PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan.

(b) PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat plus-plus, 'artis', 'spg', cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, ibu-ibu rumah tangga, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), dll.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline