Lihat ke Halaman Asli

Indria Salim

TERVERIFIKASI

Freelance Writer

Penafian

Diperbarui: 11 Oktober 2016   10:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalang dan Kayu Mati, Makanan Api | Foto: Indria Salim

Soal permintaan maaf itu,
Tak puas kau menyesah, menyampah, memamerkan sepah.
Hati yang membusuk, menandai roh kematian. Biarkan saja.
Ini aromanya.
"Enak aja minta maaf."
"Apakah permintaan maafnya tulus?"
"Itu minta maaf kan karena desakan kawan."
"Sontoloyo maafmu itu palsu!"

***
Kunyalakan lilin aromaterapi inspirasi para bijak,
Biarkan aroma busuk berlalu,
Menghilang seiring derak api,
Melahap rumput lalang dan kayu mati.

***
Bila kau memang sempurna, mengampuni itu jawabnya
Mungkin kau memang sempurna, bersyukurlah kepada-Nya
Namun ingat saja,
Jiwa penyesah, melihat semua debu dan kuman
Menafikan cahaya, menggenggam angkara.

***
Biarkan saja.

***
Hati berakal, seluas samudra – berjuta maafnya
Maafkan saya, maafkan saya
Manusia mana sungguh sempurna
Ampuni saya. | @IndriaSalim |

Selasa hangat, 11 Oktober 2016




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline