Lihat ke Halaman Asli

Indria

Tukang ketik

Indonesia, Selangkah Menuju Negara Bangkrut ?

Diperbarui: 2 Juli 2015   07:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

     [caption caption="ilustrasi menuju kebangkrutan sumber google"][/caption]Beredar pesan di grup Whatsapp terkait gonjang-ganjing ekonomi dunia. Isunya ini dari analisis UI. Setelah Yunani bangkrut, Puerto Rico juga meyatakan diri bangkrut karena tak mampu bayar utang, selanjutnya Indonesia. Isinya begini,

 

Indonesia Di Ujung Tanduk

Pemerintah Yunani Selasa (30/6) secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara bangkrut. Maknanya, negara ini tidak mampu lagi membayar hutang-hutangnya yang menumpuk segunung. Hutang Yunani kepada sejumlah negara dan lembaga kreditor mencapai 316 Euro atau setara dengan Rp 4.740 triliun.

     Kini dunia sedang menunggu hasil referendum di Yunani yang akan dilaksanakan tanggal 5 Juli mendatang. Referendum itu akan menentukan nasib negara yang selama ini hanya mengandalkan devisa dari bisnis turisme. Apakah Yunani akan berganti menjadi negara baru dengan nama baru, atau akan menyatakan diri sebagai negara jajahan dari sebuah negara lain (kemungkinan besarnya akan menyatakan diri sebagai jajahan Inggris).

     Bersamaan dengan Yunani, ada sejumlah negara yang kemarin juga menyatakan diri sebagai negara bengkrut yaitu: Peurto Rico. Negeri di Karibia ini dinyatakan tidak mampu bayar utang sebesar 73 US dolar atau setara dengan Rp 949 triliun.

     Selain Yunani dan Puerto Rico, ada sederet Negara yang masuk dalam daftar merah sebagai calon negara bangkrut. Diantaranya adalah Argentina. Setelah melalui proses panjang hingga ke pengadilan, Argentina pun akhirnya dinyatakan gagal membayar utang yang jatuh tempo aliasdefault.

     Di bawah ini negara-negara yang masuk daftar tak mampu bayar utang dan terncam menjadi negara bangkrut: 1. Ekuador, Venezuela, Mesir, Pakistan, Indonesia, Timor Leste, Spanyol, Portugal, dan Italia.

     Menyikapi perkembangan ekonomi dunia yang sedang gonjang-ganjing sebagai akibat langsung dari terjadinya currency war, hari-hari ini Presiden Jokowi nggak bisa tidur nyeyak.Pasalnya, Indonesia berada dalam zona merah dengan total hutang sekitar Rp 3.000 triliun. (jumlah hutang ini akumulatif dari sejak Indonesia merdeka di bawah Presiden Soekarno hinggá era Presiden Jokowi saat ini)

     Konon, pekan kemarin Jokowi menggelar rapat ekuin selama enam jam untuk menyikapi dan mengambil langkah-langkah menghadapi situasi dunia yang tengah dilanda curency war (perang nilai mata uang) dengan korban pertamanya Yunani dan Puerto Rico.

     Salah satu kesimpulannya ádalah; Jokowi menyadari bahwa tim ekonominya (dalam kabinet) terlalu lemah dan tidak bisa diandalkan untuk menghadapi krisis akibat currency war.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline