Lihat ke Halaman Asli

H.I.M

TERVERIFIKASI

Loveable

Dilema Bali dalam Bayang-bayang Rabies

Diperbarui: 5 Juli 2023   02:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petugas memberikan vaksin terhadap anjing peliharaan warga di Buleleng, Provinsi Bali, Senin (11/4/2022). Sumber: Dokumentasi Dinas Pertanian Buleleng via kompas.com

Beberapa saat lalu kita dihebohkan dengan video seorang anak perempuan tengah meronta-ronta di sebuah puskesmas atau rumah sakit. Ia bahkan merasa ketakutan dan histeris ketika diberikan air minum. 

Kondisi ini merupakan gejala seseorang tertular rabies. Dari narasi video dikatakan jika si anak perempuan sempat digigit anjing peliharaannya. Namun pihak keluarga seakan tidak menyadari jika si anak terinfeksi rabies hingga diinformasikan si anak harus meninggal dunia. 

Mendengar dialog dalam video diketahui jika kejadian ini terjadi di Bali. Tidak dipungkiri di Bali banyak terdapat anjing baik yang dipelihara ataupun tumbuh secara liar. Anjing, kucing, kera, kelelawar maupun hewan berdarah panas lainnya dianggap sebagai media penularan virus ini. 

Merujuk pada data dari Nyoman Gede Anom selaku Kepala Dinas Kesehatan Bali menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2023 terdapat 19.035 kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) yang menimpa masyarakat di Bali. Sebanyak 300 warga dinyatakan positif rabies dan empat orang meninggal dunia.  

Diinformasikan pula bahwa dari 4 orang tersebut 1 korban berasal dari Kabupaten Buleleng, 2 orang dari Kabupaten Jembrana dan 1 orang dari Kabupaten Badung (Sumber Klik Disini). Ini menandakan bahwa Bali tengah dibayangi-bayangi penyebaran rabies.

Setidaknya ada 2 faktor yang membuat hal ini bisa terjadi

Faktor pertama, masih minimnya kesadaran masyarakat akan perawatan hewan peliharaan. Bagi masyarakat pecinta hewan di Bali sudah mulai peduli terhadap kesehatan hewan peliharaan. 

Biasanya terjadi pada masyarakat dengan latar pendidikan baik, memahami betul seputar kesehatan pasti akan melakukan vaksin kepada hewan peliharaan termasuk vaksin rabies. Mereka menempatkan hewan peliharaan sebagai bagian dari keluarga sehingga sangat peduli sehingga tidak ragu untuk mengeluarkan dana demi menjaga kesehatan hewan peliharaan. 

Namun masyarakat di pedesaan cenderung menempatkan anjing sebagai penjaga rumah atau murni sebagai hewan peliharaan. Mengingat harga vaksin hewan cukup menguras kantong serta masih ada anggapan bahwa hewan peliharaan memiliki antibodi bagus untuk menangkal semua penyakit sehingga terkesan cuek. 

Anjing Liar Yang Kerap Ditemukan Di Tempat Wisata di Bali | Sumber IDN Times

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline