Lihat ke Halaman Asli

H.I.M

TERVERIFIKASI

Loveable

From Single Mom To Hero

Diperbarui: 23 Desember 2022   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu Saya Saat Mengunjungi Museum Angkut Di Kota Batu | Dokumentasi Keluarga

Manusia punya kenangan dan keluarga punya cerita, sebuah pemikiran sederhana bagaimana kita mensyukuri apa yang terjadi di masa lalu. Begitulah saya mensyukuri memiliki ibu yang luar biasa. 

Menjadi single mom bukanlah harapan bagi seorang istri ataupun seorang ibu. Namun inilah takdir yang harus dirasakan oleh ibu saya. Menjadi single mom di usia 30 dengan memiliki 4 anak bukanlah hal mudah. 

Saya ingat betul masa-masa susah dimana semasa masih ada ayah, hidup keluarga terjamin. Ibu saya hanya fokus menjaga anak dan mengurus pekerjaan domestik rumah tangga. Namun takdir tidak bisa ditebak, nasib mengubah ibu saya yang semula hanya Ibu Rumah Tangga (IRT) menjadi tulang punggung keluarga. 

Kakak saya baru masuk SMP, saya masih duduk di bangku SD, adik pertama di TK dan si bungsu baru berumur beberapa bulan. Tahun 1998 disaat masa Krisis Moneter, ibu seakan menyerah mengadu nasib di perantauan dan memilih mengajak kami sekeluarga pulang ke Bali, kampung halaman ibu. Harapan setidaknya ada keluarga besar yang siap membantu jika kami kesulitan dalam ekonomi. 

Wow, bagaimana ibu saya menghidupi kehidupan keluarga? 

Sebagai lulusan SMP dengan minim pengalaman kerja tentu membuat ibu susah mendapatkan pekerjaan formal. Berbekal pengalaman menjahit aksesoris, ibu mencoba peruntungan dengan mendatangi tiap butik pakaian di Denpasar menawarkan jasa jahit payet pakaian. 

Proses Menjahit Payet Sebagai Mata Pencaharian | Dokumentasi Keluarga

Jika pembaca pernah melihat pernak-pernik yang menempel indah di pakaian atau kebaya. Inilah keterampilan yang diandalkan ibu saya yaitu menjahit pernak-pernik pakaian di pakaian. Yah, jasa payet inilah yang berhasil membuat kami bisa melalui masa sulit. Meskipun tetap ada bantuan dari om dan tante yang ikut berkontribusi dalam hidup kami. 

Pernah melihat orang tua bekerja dari pagi hingga subuh? Ini menjadi rutinitas ibu saya. Biasanya setelah menyiapkan keperluan anak-anaknya sekolah serta selesai masak dan membersihkan rumah. Ibu saya langsung menjahit payet dari jam 10 pagi hingga tengah malam atau pernah hingga jam 3 dini hari. 

Rutinitas yang bukan sebulan atau dua bulan namun berlangsung nyaris 20 tahun. Hal yang bikin terenyuh adalah ketika badan kurang sehat. Ibu sengaja minum obat warung hingga 2 tablet agar tidak drop. Jika badan drop, payet tidak selesai. Artinya harus siap buat tidak dapat bayaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline