Lihat ke Halaman Asli

H.I.M

TERVERIFIKASI

Loveable

Kerasnya Politik Adu Domba di Kantor, Bagaimana Menghindarinya?

Diperbarui: 17 November 2021   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi konflik di kantor.| Sumber: fizkes via nationalgeographic.grid.id

Setelah beberapa bulan kepindahan saya ke Plant di Jawa Timur. Seorang staf menyampaikan hal yang membuat saya tertegun, 

"Pak, manager sebelum bapak dulu disewakan mobil operasional bagus loh. Bapak gak ngajuin juga?"

"Wuah berarti saya kurang beruntung," jawab saya saat itu.

" Ajuin lah pak. Masa kalah saing? "

Informasi dari staf ini justru menimbulkan pertanyaan dalam batin saya. Saya saat diminta mengisi posisi di Jawa Timur seakan tidak mengajukan permintaan khusus pada Top Management. 

Mobil operasional pun menggunakan mobil yang tersedia di kantor. Tahun dan model keluaran lama namun saya anggap masih layak digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Memang sedikit berbeda dengan pendahulu saya yang memilih sewa mobil keluaran terbaru yang tentu lebih nyaman. 

Terlepas dari hal itu, saya tertarik dengan pernyataan staf ini yang seakan menuntut hal sama kepada manajemen. Ternyata fenomena membandingkan antar rekan kerja terasa lumrah. 

2 Orang Rekan Kerja Berkonflik. Sumber Gapura Office

Padahal kondisi ini bisa rentan menimbulkan konflik horizontal di kantor. Ini terbukti dari beberapa momen yang pernah terjadi di kantor. 

Seorang rekan kerja seakan panas ketika diberitahu bahwa teman seangkatannya baru mendapatkan kenaikan gaji seorang diri dari atasan. 

Dua orang teman di kantor terlibat perang dingin karena merasa si bos lebih perhatian pada salah satu teman kantor yang membuat suasana kerja tidak nyaman. 

Tanpa disadari ternyata dalam lingkungan kerja sering terjadi politik adu domba. Kegiatan yang seakan ingin memanaskan salah satu pihak karena merasa disaingi, tidak mendapatkan hak atau perlakuan sama atau ke permasalahan personal. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline