Lihat ke Halaman Asli

H.I.M

TERVERIFIKASI

Loveable

Pahami Etika Komunikasi Menelpon di Luar Jam Kerja

Diperbarui: 15 Agustus 2021   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi karyawan dihubungi rekan kerja di luar jam kerja | Sumber: Freepik.com

Pukul 06.23 pagi, tiba-tiba handphone berbunyi, bukan suara alarm namun panggilan masuk dari konsumen. Ini bukan pertama kali bahkan sering menerima panggilan telepon di luar jam kerja. 

Sebenarnya panggilan hari ini cukup membantu karena sekalian menjadi alarm di pagi hari. Namun, tetap ada perasaan kesal karena sejatinya panggilan tersebut masih bisa dilakukan saat jam kerja.

Senior saya pun pernah menyampaikan uneg-uneg karena di saat sudah pulang kerja masih dihubungi seputar urusan kerja. Padahal saat masih jam operasional, data tersebut tidak diminta namun ketika sudah sampai di rumah justru atasan meminta data tersebut. 

Tidak sedikit banyak orang kurang memahami etika berkomunikasi di luar jam kerja. Kesalahan mendasar bahwa mengganggap orang yang dihubungi harus stand by 24 jam setiap hari jikalau dirinya menghubungi.

Pihak penelpon seakan mengabaikan hak orang yang dihubungi. Bisa jadi pihak yang ditelpon tengah beristirahat, berkumpul dengan keluarga, liburan, cuti kerja, melakukan aktivitas lain dan sebagainya. 

Apa yang perlu diperhatikan sebelum menelpon seseorang di luar jam kerja? 

1. Konfirmasi Sebelum Menelpon

Saya menyarankan seandainya ingin menelpon seseorang di luar jam kerja dan khawatir mengganggu yang ditelpon, maka tidak ada salahnya untuk konfirmasi terlebih dahulu setidaknya melalui pesan singkat. 

Saya pun berusaha menerapkan hal ini dengan meminta izin, apakah bisa menghubungi di luar jam kerja. Apabila si penerima merasa tidak keberatan dan mengizinkan untuk menghubungi maka kita bisa langsung menelpon orang yang dituju. 

Cara ini juga menghindari rasa kesal dari si penerima karena tiba-tiba kita menelpon di waktu tidak tepat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline