Lihat ke Halaman Asli

H.I.M

TERVERIFIKASI

Loveable

Viral Klepon Tidak Islami, Jangan Bikin Warga Pasuruan Marah

Diperbarui: 22 Juli 2020   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jajanan Tradisional Klepon. Sumber Merdeka.com

Saya sempat terkejut membaca postingan di Instagram tentang beredarnya iklan promosi yang menyebutkan Kue Klepon Tidak Islami. Adapun isi dari iklan promosi tersebut yaitu,

"Kue Klepon Tidak Islami. Yuk tinggalkan jajanan yang tidak islami dengan cara membeli jajanan islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami". Tertulis Abu Ikhwan Aziz yang diduga merupakan pelaku usaha kurma yang membuat iklan tersebut.

Saya bertanya, apakah benar klepon tidak islami? darimana si pembuat iklan berani mengeluarkan pernyataan tersebut. Padahal klepon adalah makanan tradisional yang saya suka sejak kecil.

Pemberitaan Viral Kue Klepon Tidak Islami. Sumber Republika

Ada beberapa pertanyaan yang muncul di kepala saya terkait pernyataan tersebut kenapa si pembuat iklan berani menyatakan Klepon tidak islami.

Apakah ini dipengaruhi Klepon yang didalamnya diisi gula merah? si pembuat iklan mungkin mengganggap klepon ibarat tubuh makhluk hidup. Ketika kita memakan klepon maka sensasi gula merah akan meluber di dalam mulut. Si penulis iklan bisa saja mengklaim gula merah dalam klepon ibarat darah dalam tubuh yang akan keluar jika terluka. Darah memang dinajiskan dalam islam untuk dikonsumsi

Apakah si pembuat iklan memplesetkan bahan utama Klepon yaitu beras ketan menjadi setan? Ini karena ketan dan setan hanya berbeda huruf depannya saja. Jika iya maka si pembuat iklan mengganggap setan adalah makhluk yang harus dijauhi sehingga dengan plesetan kata tersebut dirinya menyatakan klepon pun harus dijauhi.

Apakah karena klepon berwarna hijau cerah? Bagi sebagian muslimah memang menghindari warna cerah khususnya dalam berpakaian karena akan menarik minat lawan jenis. Penggunaan pakaian  tidak bermotif dan gelap lebih dianjurkan. Jika si pembuat iklan menjadikan ini sebagai alasan. Kenapa harus klepon? padahal masih banyak jajan tradisional yang berwarna cerah seperti kue Putu Mayang, kue Cenil, kue Mangkok, dan kue Lapis. 

Pertanyaan saya ini hanyalah sebatas anekdot semata yang berusaha mencari logika si penulis iklan menyatakan statement. Saya beranggapan bahwa pasti si penulis iklan memiliki alasan sehingga berani mengeluarkan pernyataan seperti itu.

Terlepas itu merupakan strategi pemasaran untuk memperkenalkan usaha kurma dari si pengiklan tapi rasanya kurang etis. Saya ingat selama saya jadi sales maupun marketing ada nilai yang harus dijaga. 

Sales/marketing yang baik tidak akan menjatuhkan produk/kompetitor lain untuk menarik minat konsumen. Dirinya akan fokus menjelaskan keunggulan dan nilai lebih dari produk/jasa yang ditawarkan.

Andaikata Klepon adalah manusia yang hidup dijaman saat ini pastilah dirinya merasa nama baiknya tercemar dan bisa menjerat si pembuat iklan dengan pencemaran nama baik, perbuatan tidak menyenangkan ataupun persaingan usaha tidak sehat.

Hal menarik iklan Klepon ini bisa menciptakan reaksi kemarahan khususnya para penjual Klepon di Pasuruan. Bagi kompasiana yang pernah bepergian dari arah Malang ke Surabaya atau Probolinggo ke Surabaya pasti akan melewati Sentra Industri Makanan Klepon di daerah Gempol, Pasuruan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline