Lihat ke Halaman Asli

Tips Nonton TV Digital Tanpa Iuran Bulanan

Diperbarui: 29 Juli 2021   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Gambar dan suara berkualitas High Definition (HD) biasanya hanya didapat di TV berbayar dan berlangganan. Padahal program acara yang ditonton paling-paling TV nasional dan lokal. Meskipun banyak konten-konten impor seperti film-film HBO, program anak Nicklelodeon, National Geography, BBC, Al Jazeera, NHK dan lain-lain.

Nonton di layar TV 14 inchi ke atas, identik dengan generasi baby boomers -- ABG (Angkatan Babe Gw), bukan selera kebanyakan kaum milenial jaman now yang lebih suka nonton  lewat gawai. 

Hampir pasti, emak-emak lah yang senang nonton sinetron di TV seperti drama Ikatan Cinta di RCTI. Acara yang selalu kejar tayang dan ditunggu-tunggu episode selanjutnya. Selain itu, karena terpaksa, siswa/i sekolah juga jadi wajib nonton TV karena program Kemendikbudristek lewat kegiatan belajar dari rumah salahsatunya dengan cara nonton siaran pendidikan di TVRI. 

TV tanpa bayar itu (yang diterima hanya dengan alat tambahan antena luar/dalam) saat ini sudah mulai meninggalkan era analog yang bersemut, krenyek-kresek, berbayang-bayang di mata. TV gratisan itu kini sudah digital. Bersih, jernih dan canggih, begitu tagline-nya.

Lantas, bagaimana kamu bisa menikmati acara favoritmu lewat siaran digital tersebut? Cek langkah-langkah nonton TV digital tanpa iuran bulanan berikut ini:

Pertama, Cari tahu apakah daerahmu sudah terjangkau sinyal TV digital. Caranya? Buka app store (buat pengguna iPhone) atau playstore (untuk pemakai HP Android). Lalu, ketik sinyaltvdigital (tanpa spasi), dan unduh. Jika sudah terunduh dan terinstal di HP, buka aplikasi tersebut, beri izin akses lokasi. 

Tunggu beberapa saat untuk loading. Jika kuota internetmu banyak dan sinyal seluler kuat, tidak sampai 10 detik kamu akan masuk ke aplikasi dan muncul pin poin warna hijau yang menunjukkan lokasimu saat ini di peta aplikasi.

Kalau kamu lihat garis kedip kedip dari pin poinmu ke gambar tower bersinyal merah, itu menandakan arah dan jarak dari lokasimu berada ke pemancar paling dekat. Selanjutnya, cek jaringan mux, konten program dan data-data teknis sesuai keperluanmu. Alternatifnya, buka di website https://digitaltv.kominfo.go.id/

Berikutnya, tambahkan alat bantu sejenis dekoder (settopbox) ke TV untuk menangkap sinyal TV digital. Kalo kamu generasi jadul_gen-X atau baby boomers, pasti ingat zaman TV hitam putih pindah ke TV berwarna yang harus pakai alat sejenis decoder itu.

Nah, ini mirip. Kini era TV harus pindah dari sistem analog ke digital. Alat settopbox untuk nonton siaran digital ini diperjualbelikan secara bebas di pasaran online/offline. Harganya bervariasi mulai dari 150K sampai 375K. Pilihan di tanganmu, tergantung kemauan dan kemampuan.

Sepintas kotak bernama settopbox ini mirip dengan kotak decoder TV berbayar yang sudah digital. Benar. Bedanya, TV digital berbayar harus rogoh kocek tiap bulan mulai dari 100K sampai lebih dari 500K untuk nonton acara TV nasional (RCTI, Trans7, TransTV, SCTV, Indosiar, MetroTV, TVRI dan lainnya) serta konten impor seperti HBO, CCTV, BBC, NHK, Nickelodeon, National Geography dan sebagainya. Bayar lebih mahal akan dapat tambahan akses internet wi-fi kecepatan sesuai pilihan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline