Lihat ke Halaman Asli

Indra Rahadian

TERVERIFIKASI

Pegawai Swasta

Puisi: Sausade

Diperbarui: 1 September 2021   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tangan berwarna merah menggenggam payung kecil di bawah hujan. (Gambar: Dokpri Indra Rahadian)

Hari gelap sebelum malam. Alunan bait-bait puisi bernada minor, menyapa sepi dalam temaram. Dersik menyambut hujan. Denting mengalun pelan. Merambat menusuk kesadaran. Detik-detik. Menjerat lamunan. 

Jejakmu masih hangat di pelataran. Dalam ingatan yang tak terawat. Tak ada lagi jerawat, untuk kisah-kisah yang sudah lewat. Hening. Kesenangan itu tak lagi berbunyi nyaring. Untuk semua hal yang tertinggal di masa lalu. Dan kata-kata perpisahan yang tak berlaku. 

O passado é uma traço de silêncio.

Engkau berdiri di ujung sana. Terpikat. Meratapi drama kehidupan dan menghapus air mata. Menanti episode yang hilang hinggap sewaktu-waktu. Tanpa ekspektasi. Menindih galau, galat di malam pekat. 

Kisah-kisah itu seperti mimpi. Semacam evokasi anti klimak yang diulang-ulang. Dan hilang pergi. Terbenam di relung hati.

Batam, 1 September 2021

Indra Rahadian




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline