Lihat ke Halaman Asli

Indah Novita Dewi

TERVERIFIKASI

Hobi menulis dan membaca.

Dunia Kecil yang Riuh Karya Arafat Nur, Novel Unik yang Layak jadi Juara

Diperbarui: 19 September 2022   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia Kecil yang Riuh (Dokpri)

Judul buku: Dunia Kecil yang Riuh
Pengarang: Arafat Nur
Penerbit: DIVA Press
Tahun terbit: 2021
Tebal halaman: 330
Ket: Juara Dua Lomba Novel Perihal Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh DIVA Press.

Saya ingat tatkala lomba novel tentang Nabi Muhammad SAW diluncurkan tahun 2020. Penyelenggaranya Diva Press, penerbit mayor yang berlokasi di Yogyakarta. 

Saya waktu itu tertarik untuk ikut, tapi tidak ada ide dan kerjaan utama juga pas lagi lucu-lucunya. Info lomba itu lewat begitu saja, padahal hadiahnya menarik sekali. Juara 1 akan menerima uang tunai 20 juta rupiah, juara 2 menerima 15 juta rupiah, dan juara 3 menerima 10 juta rupiah. 

Wow banget kan, hadiahnya ... sebanding juga dengan bobot novel. Pasti berat nulis novel tentang Nabi Muhammad SAW.

Ketika kemudian membaca info bahwa salah satu pemenang lomba adalah bang Arafat Nur, saya sudah tidak heran lagi. Beliau penulis novel dari Aceh yang karyanya sering menerima berbagai penghargaan.

Alhamdulillah saya berkesempatan bisa memiliki novel pemenang tersebut yang berjudul "Dunia Kecil yang Riuh."

Arafat Nur menceritakan tentang suatu tempat di tanah Jawa. Kampung kecil yang orang-orangnya malas salat dan masih sangat tergantung pada dukun-dukun.

Satu2nya masjid di kampung tersebut sudah jarang mendirikan salat berjamaah sejak imam masjid melarikan diri setelah terkena penyakit aneh.

Suatu saat datanglah seseorang ke kampung tersebut. Ia seorang ustadz muda dengan penampilan bersahaja. Modin kampung langsung girang dan meminta si ustadz untuk tinggal di masjid sebagai imam.

Sang ustadz muda mengiyakan dan mulailah salat berjamaah kembali meramaikan kampung. Namun, ada yang tidak senang yaitu para dukun di pondok yang terang-terangan membenci si ustadz.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline