Lihat ke Halaman Asli

Indah Manuella Tampubolon

Mahasiswa jurusan Manajemen Rekayasa Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Del

Permasalahan Serta Dilema yang Terjadi pada Proyek di Masa New Normal

Diperbarui: 17 Juni 2020   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

- Tugas Manajemen Proyek

Seperti yang sudah kita ketahui di tahun 2020 ini telah terjadi sebuah pandemi yang melanda dunia. Pandemi tersebut adalah Pandemi Virus Corona. Virus Corona atau yang biasa disebut dengan COVID-19 (Corona Virus Disease 2019), telah memakan banyak korban di seluruh bagian dunia. Di Indonesia sendiri telah dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menghambat penyebaran virus ini. 

Hal ini tentunya berpengaruh ke berbagai sektor, mulai dari ekonomi, industry hingga bisnis jasa konstruksi juga ikut terkena dampaknya. Bahkan pada sektor konstruksi sendiri, banyak proyek yang harus diberhentikan sementara karena pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang memerlukan kontak fisik dengan orang lain, padahal penyedia jasa konstruksi harus mengejar target waktu penyelesaian proyek sesuai dengan kontrak yang sudah disetujui. Hal ini tentunya berdampak pula pada pembangunan infrastruktur Negara, kelangsungan ekonomi Negara serta kemajuan Negara.

Melihat hal ini, Pemerintah Indonesia akhirnya menerapkan skenario New Normal. Skenario New Normal merupakan suatu perilaku dimana setiap kegiatan dapat dilakukan seperti biasa namun harus mengikuti protokol kesehatan yang sudah diarahkan oleh Pemerintah guna mencegah penularan Covid-19. 

Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana para pengguna dan penyedia jasa proyek konstruksi memandang hal ini? Apakah faktor-faktor yang menjadi dilema bagi pengguna dan penyedia jasa proyek konstruksi sehingga mereka bingung untuk mengambil keputusan? Apakah mereka harus memilih untuk melanjutkan proyek ini atau tidak?

Berikut akan dijelaskan faktor-faktor apa yang membuat pengguna dan penyedia jasa proyek konstruksi konstruksi merasa dilema menurut opini penulis.

1. Material dan Sumber Daya Manusia berasal dari Luar Negeri

Material merupakan bahan utama dan yang paling penting dalam kegiatan proyek konstruksi ini. Kebanyakan material konstruksi yang digunakan biasanya berasal dari Negara lain antara lain Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Cina, dll. Sementara itu import barang dari Negara luar masih sulit untuk dijalankan karena masih rentannya penyebaran virus ini dari Negara lain. 

Bahkan terdapat Negara yang benar-benar menutup kegiatan perdagangan dari negaranya. Ditambah lagi dengan kemungkinan harga material, bahan baku serta harga transportasi dari Negara lain ke Indonesia yang naik diakibatkan oleh kenaikan pada kurs dollar. Hal ini cukup membuat para penyedia jasa proyek konstruksi bingung.

 Selain itu, para tenaga ahli atau sumber daya manusia yang memiliki kewaarganegaraan asing harus ditarik pulang dari Indonesia, karena Negara-negara mereka sendiri tidak mau terjadi hal-hal yang buruk terhadap warga negaranya di Negara lain. 

Ini menyebabkan kurangnya tenaga ahli yang dapat melanjutkan berjalannya proses pelaksanaan proyek konstruksi. Ditambah dengan fakta bahwa Negara Indonesia belum mampu memenuhi jumlah tenaga ahli yang memadai. Hal ini akhirnya membuat para pebisnis harus berpikir dengan matang apa yang menjadi keputusan yang terbaik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline