Lihat ke Halaman Asli

Indah Permata Sari

Mahasiswa Farmasi, FMIPA, Universitas Sriwijaya

Self-Healing bagi Pandemic-Fighters

Diperbarui: 1 Agustus 2020   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: @indahladya

Kesehatan memiliki perhatian khusus di masa pandemi kali ini. Sebagian besar orang berusaha mempertahankan daya tahan tubuh mereka dengan mengkonsumsi vitamin dan suplemen yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa suatu penyakit dapat diobati dengan cara mengkonsumsi obat-obatan yang sebelumnya sudah diresepkan oleh dokter. Lalu bagaimana dengan penyakit yang berbentuk luka batin? Adakah obatnya? Siapa yang seharusnya menyembuhkan luka itu?

-Luka Masa Lalu-

sumber: @indahladya

Trauma-trauma masa lalu yang mungkin sebelumnya pernah kita alami dengan sadar atau secara tidak sadar bisa berpotensi dalam membentuk luka batin apabila emosi-emosi yang tertahan selama ini masih tersimpan di alam bawah sadar kita.

Emosi-emosi negatif yang terus tertahan ini seolah menjadi bom waktu yang dapat memperburuk setiap keadaan, a really bad impact!

Seharusnya, tidak hanya emosi-emosi positif saja yang harus kita salurkan. Karena nyatanya, emosi negatif bukanlah emosi yang buruk. Selain bahagia, kita juga dikaruniai emosi negatif seperti sedih, menangis, takut, dan bahkan marah.

Terkadang, mindset yang tertanam di sebagian besar orang adalah "mengeluarkan emosi negatif bisa memperburuk keadaan", padahal dengan menahan secara terus menerus emosi negatif ini, maka justru akan menjadi bom waktu yang malah akan membuat keadaan menjadi semakin lebih buruk.

-Self-Healing-

sumber: @indahladya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline