Lihat ke Halaman Asli

Indah budiarti

https://www.kompasiana.com/indahbudiarti4992

Puisi: Monolog Berdua

Diperbarui: 14 April 2024   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Pepohonan. (Sumber: KOMPAS/Karya Dewi Fortuna Maharani)

Sebatang ranting yang baru saja patah bertanya pada pohonnya
Mengapa engkau masih saja berdiri kokoh
Sedangkan aku kau biarkan terjatuh
Sang pohon menjawab...
Jangan salahkan aku yang tak kuat mengenggammu
Salahkan angin yang meniupmu kencang

Ranting pun menyerah dalam diam...
dalam sakitnya ia mengutuk kehidupan
dan mencari keadilan yang tak kunjung datang kepadanya

whatsapp-image-2024-04-13-at-12-20-43-661a1792c57afb0dc802bf43.jpeg

dokumen pribadi

Wahai rantingku yang malang...
Tahukah engkau kalau akupun menderita
Sama sepertimu..
Aku juga menahan sakit yang teramat sangat
Lalu, apakah kita harus menyalahkan angin itu?
Hidup memang tidak adil, kitalah yang harus adil
Mari kita berbagi rasa dalam diam
Hingga di ujung waktu, maut menjemput
Bertahanlah di bumi Tuhan
Ia tak pernah luput menabur keadilan untuk kita
Hanya untuk kita berdua




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline