Lihat ke Halaman Asli

Indah Puspito

Ex-Sekretaris Gereja Katolik di Yogyakarta

Ibu-ibu Pekerja Ngapain Sih Kalau Sudah Pensiun?

Diperbarui: 21 September 2022   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo


Saya kerja sudah sejak kuliah, waktu itu sudah tinggal skripsi. Ceritanya diajak teman bantu di proyek. Setelah lulus, saya diterima kerja di ibukota Jakarta. Tinggal di Jakarta hanya bertahan empat tahun. Alasannya, capek. Berangkat dini hari pulang malam, hampir tidak ada hari libur. 

Puji Tuhan pada akhirnya saya bisa bekerja di kota gudeg juga di proyek. Tahun 2006 resign karena harus momong anak. Saya tidak tega anak dititipkan ke orang.


Begitulah waktu bergulir hingga suatu saat Romo Paroki menawarkan saya pekerjaan sebagai sekretaris Gereja. Pekerjaan ini membawa sukacita dalam hidup saya walau gaji sangat sedikit sekali. Tapi pada waktu itu niat saya adalah pelayanan. Saya tidak memperhitungkan gaji. Saya punya keyakinan, melayani di Gereja tentu akan mendatangkan Rahmat. Itulah keyakinan saya. 

Hingga pertengahan tahun 2019 saya harus "pensiun" digantikan dengan yang lebih muda.


Pada tahun 2006 saat resign dari proyek sempat sedikit sindrom, bingung dan ada ketakutan mau ngapain? Tapi keresahan hati pada akhirnya terlupakan karena sibuk dengan tugas-tugas rumah dan momong anak-anak.


Jadi, begitu pensiun tahun 2019 sudah tidak kaget lagi. Karena saya suka masak, maka saya mencari bisnis yang berkaitan dengan masak. Buka catering keluarga, menawari masakan untuk keluarga setiap pagi jam enam. Ternyata capek banget. Saya berhenti. 

Begitu masuk masa pandemi, semua aktivitas terhenti.
Namun tidak lama kemudian ide muncul, jual masakan secara online. Capek sih. Harus belanja, racik-racik dan masak sendiri. Diantar sendiri karena saya tidak pakai jasa ojek gofood. Belum berani menjangkau terlalu jauh karena tenaga terbatas.


Suatu hari kepikiran kenapa nggak bisnis batik online. Akhirnya dengan tekad bulat sayapun menjadi reseller batik. Lumayan sudah berjalan kira-kira dua tahun. Belum banyak omsetnya, tapi bagi saya sebagai ibu rumah tangga, inilah yang bisa saya lakukan sebagai usaha sampingan daripada nganggur. Dan usaha ini masih berjalan sampai sekarang.


Banyak hal yang bisa kita lakukan sepanjang ada niat yang sungguh-sungguh. Satu hal, lakukan itu dengan penuh sukacita maka kebahagiaan batin akan dirasakan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline