Lihat ke Halaman Asli

Imanuel Tri

Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

Cintaku Bersemi di Motor Dongkrok

Diperbarui: 29 Mei 2020   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Pri # Teo dan Motornya

Hari hari tanpa siksa pandemi
Kami tak lagi peduli
Hilang cinta tak lagi ditangisi
Kami lebih mencintai dunia sendiri

Subuh melabuh, tak lagi khusuk bersimpuh
Mematut tubuh memuja kerja hingga lupa
Menyapa ibu bapa
Begitu juga bapa bapa tak lagi punya mezbah keluarga

Siang garang memangg tak lagi ada bayang
Di mana anak bini tengah hari ini
Di mana bapa kerja memeras keringat diri
Tak lagi ada sinyal komunikasi

Rembang tengah hari bergulir sesuka hati
Malam tanpa sengat mimpi mimpi
Sebab dini hari hanya semacam persinggahan tanpa kesakralan
Dan pagi terlewat hanya dengan cinta basa basi

Hingga pandemi datang memaksa kami
Mendengar subuh berlabuhe
Melihat tari kutilang di pagi hari
Hati pun menaut buah hati

Motor dongkrok melambai lunglai
Karat menyekat napas keparat
Mati dan hidup dipertaruhkan
Ruji ruji menanti dikilaukan kembali

Iba hati membuncah pecah
Berlari kami mengerubuti
Anak bapak membelai pelek besi
Menuang oli rantai terlumasi

Bapa tak diam terbuai sayang
Menggoyang tangki yang tak lagi berisi
Istri berlari demi setetes bensin
Motor bunyi siulah kehidupan

Riang kami terakit kembali
Mezbah garasi menjadi saksi
Aksi pandemi memaksa kami
Hingga cinta kami besemi kembali

@salam sayang motor kami




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline