Lihat ke Halaman Asli

Iman Agung Silalahi

Pembelajar hidup sehat holistik

Tomat, Si Merah yang Cantik Menawan, Teman Setia dalam Menurunkan Berat Badan

Diperbarui: 18 Mei 2021   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tomat (Foto: SHUTTERSTOCK)

Halo teman semua dan sesama diabetesi. Salam sehat dan tetap semangat!

Kali ini saya mau bercerita tentang tomat, si merah yang cantik menawan, teman setia dalam menurunkan berat badan. Saya bilang tomat itu si merah yang cantik menawan karena memang begitulah kenyataannya. Saya bilang juga bahwa tomat itu adalah teman setia dalam menurunkan berat badan karena begitulah juga yang saya rasakan padanya.

Tadi pagi saya pergi ke sebuah pasar tradisional di Kranji, Bekasi, untuk berbelanja. Saya membeli tomat bukan semata-mata karena terpikat pada warnanya yang merah. Saya membeli tomat bukan juga semata-mata karena tertarik pada harganya yang murah. Saya membeli tomat karena segudang manfaat kesehatan yang dapat diberikannya.

Tomat memang menjadi primadona di antara sayur-sayuran dan bumbu-bumbu yang disusun di lapak pedagang sayur-mayur, di pasar. Warnanya yang merah dan kulitnya yang mulus membuat dia terlihat sangat menonjol di antara ketimun, kentang, jahe, kunyit, bawang merah, kacang panjang, buncis dan aneka sayuran lainnya. Pembeli yang jarang ke pasar sekalipun tak perlu bertanya kepada sang penjual, "Ada tomat gak, ya Pak?" Matanya akan langsung terpikat oleh kecantikan yang menawan dari warna merahnya tomat.

Tomat juga selalu siap diperlakukan apa saja oleh siapapun juga. Dia bagaikan teman setia yang tidak banyak bicara tapi selalu siap memberikan bantuan walau tanpa diminta. Entah mau diulek pakai cobek bersama cabe, bawang merah dan bawang putih menjadi sambal, dia oke-oke aja. Entah mau dipotong-potong atau disayat-sayat sedemikian rupa untuk menjadi sebuah hiasan pada makanan yang disajikan, dia pasrah aja. Entah mau diblender untuk dijadikan minuman jus yang menghilangkan rasa haus, dia asyik-asyik juga. Bahkan, entah sekalipun langsung dimakan mentah-mentah untuk pengganjal perut yang lapar, gak jadi masalah buatnya. Tomat memberikan segudang manfaat untuk siapapun yang mau menyantapnya.

Dilansir dari healthline.com, tomat memiliki kandungan gizi yang dapat memberikan banyak manfaat kesehatan bagi setiap orang yang memakannya. Kandungan gizi dan senyawa-senyawa tanaman yang ada di dalam buah tomat membuat buah ini dikaitkan dengan perbaikan kesehatan kulit, dan menurunnya resiko serangan penyakit jantung dan stroke, dan kanker.

Karena itu, kalau kamu mau kuitmu cantik, silakan makan tomat. Kalau kamu juga mau jantung dan pembuluh darahmu sehat, silakan juga makan tomat. Kalau kamu mau mencegah kanker, perbanyaklah makan tomat. Bahkan, di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, kalau kamu mau meningkatkan sistem pertahanan tubuhmu, sering-seringlah makan tomat. Tomat adalah makanan sehat dengan banyak manfaat.

Dari situs yang sama sebagaimana yang disebut di atas, nilai gizi yang tergandung dalam sebuah tomat ukuran kecil atau seberat 100 mg adalah sebagai berikut:

  • Kalori              : 18
  • Air                    : 95%
  • Protein           : 0,9 gram
  • Karbohidrat : 3,9 gram
  • Gula                 : 2,6 gram
  • Serat                : 1,2 gram
  • Lemak             : 0,2 gram
  • Vitamin dan mineral seperti: Vitamin C, Kalium, Vitamin K1, Folat (Vitamin B9)
  • Senyawa-senyawa tanaman:
    • Likopen         : Pigment merah yang juga merupakan antioksidan.
    • Beta karoten: Antioksidan yang memberi warna kuring atau oranye, dan diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh.
    • Naringenin.  : sejenis antioxidant (flavonoid) yang terdapat dalam kulit tomat dan terbukti dapat menurunkan peradangan.
    • Asam Kloroenat: Senyawa antioksidan yang sangat kuat.

= = =

Tanaman tomat, yang biasanya tumbuh subur jika ditanam pada tanah yang gembur di daerah pegunungan yang hawanya sejuk, sebenarnya berasal dari sebuah tanaman liar di pegunungan Andes, benua Amerika. Dilansir dari agrotek.id, awalnya budidaya tanaman tomat dilakukan pada tahun 700 SM oleh suku Inca dan suku Aztec yang mendiami daerah pegunungan Andes tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline