Lihat ke Halaman Asli

Si Aming "Kemayu" Menggugat Cerai Isterinya Yang Kembali Kepada Fitrahnya

Diperbarui: 3 Maret 2017   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perlahan, Evelyn kini mulai berubah. Tak lagi tomboy, malah dalam beberapa kesempatan tampil di televisi, ia terlihat makin cantik. Tak lama setelah perubahan yang terlihat oleh publik, Evelyn justru digugat cerai. Aming melayangkan gugatan cerai di Pengadilan Agama Jakarta Selatan dengan nomor gugatan 826/Pdt.G/2017/PA. Jks, pada Jumat (3/3/2017). Demikian kutipan berita dari detik.com yang membuat akhirnya penulis memilih untuk mengulik apa yang sebenarnya menjadi latar belakang Aming, seorang komedian yang kerap menggunakan atribut dan penampilan bak perempuan tersebut.

Untuk sekedar membantu pembaca mendapatkan deskripsi dan profil Aming perlu rasanya melihatnya secara luas. Pertama Aming disetiap penampilan panggung atau perannya dengan menggunakan atribut perempuan. Bukan sebagai banci atau kebanci-bancian tapi memerankan perempuan. Entah anak perempuan, remaja putri atau emak-emak. Semua pernah diperankan Aming. Bagi penulis, pilihan sikap keprofesionalan ini agak beresiko karena situasi terjebak peran kerap melanda sebagian artis.

Kedua adalah kemungkinan Aming memang menikmati dan mengekspresikan kehendak sub sadar atau dorongan orientasi seksualitasnya. Aming nyaman dengan peran "perempuannya" atau sebut saja, Aming memiliki masalah orientasi dan kecenderungan gender tertentu. Pembaca mungkin bisa mencari informasi tentang kehadiran Aming di Gay Pride Parade 2015. Dengan penampilan nyaris telanjang dan make up tebal Aming berjalan di sepanjang jalan Madison Avenue di kota New York. Sepertinya Aming tidak sekedar hadir having fun dengan konten acara seperti itu. Aming memang bagian dari hal itu.

Hingga pada akhirnya Aming diam-diam menikah pada bulan Juni 2016 dengan seorang "wanita", mohon maaf untuk tanda kutipnya karena saat itu, sekali lagi pada saat itu sang isteri memang masih pada fase pada simpangan orientasi dan kecenderungan berperan pada gender tertentu. Evelyn seorang wanita yang pernah melakukan suntikan hormon untuk merudapaksa biologisnya berubah mendekati seorang pria. Muka kasar, timbulnya jakun dan badan yang bidangnya konstruksi tulangnya 'bergeser' mendekati postur pria. Evelyn pada fase mengubah dirinya untuk tidak lagi menjadi seorang wanita. 

Begitu banyak hipotesa dan praduga alasan Aming menikahi Evelyn. Sekedar cinta? Sepertinya tidak! Aming tengah melakukan sebuah upaya licik untuk menipu publik atau media dengan pernikahan tersebut. Dugaan yang paling bisa disodorkan adalah Aming tengah role playing dengan konsep pernikahan yang mereka lakoni, pernikahan pria dan wanita secara jenis kelamin. Aming sebagai pria dan Evelyn sebagai wanita. Pada konstruksi psikogis sebenarnya yang di arah Aming adalah dirinya berperan sebagai seorang isteri dan Evelyn memerankan sang suami.

Konyolnya setelah beberapa bulan, mungkin Evelyn seperti mendapatkan insight, sebuah pencerahan yang menghinggapi dan menyadarkan dirinya betapa gift atau anugerah dari Tuhan kepada dirinya adalah betul-betul sesuatu yang harus diterima dan disyukuri. Evelyn perlahan mulai kembali kepada kodratnya yakni wanita. Mendapatkan Aming yang menerima dirinya apa adanya adalah sebuah bonus luar biasa. Terlepas mungkin saja Aming tidak jujur dengan motif perkawinan yang dia lakukan tersebut.

Perubahan Evelyn yang di apresiasi oleh lingkungan terkecilnya ternyata tidak sepenuhnya atau bahkan menjadi awal kehancuran rumah tangganya. Tidak adanya gosip orang ketiga atau masalah ekonomi rumah tangga mengarahkan dugaan kepada perubahan Evelyn-lah yang menjadi awal bertengkarnya mereka dan membuat Aming mengajukan gugatan cerai kepada "suaminnya" tersebut.

Shame on You, Aming! Anda sangat memalukan sebagai pria sekaligus sebagai "isteri". 

Evelyn yang berjuang kembali kepada haribaan Tuhan menjadi amuk kemunafikan seorang Aming. Pernikahan pura-pura yang di rintis Aming telah kandas sebelum dirinya menikmati banyak kenikmatan dari seorang "pria" bernama Evelyn. Seorang pria yang mendadak kepingin cantik, manis dan jadi begitu genit untuk berdandan. Aming seperti kalap saat dirinya di salip lomba kemayu dan kegatelan. Lipstick tidak lagi hinggap di bibirnya. Malaikat bekerja sempurna saat hormon Evelyn kembali bekerja normal.

Tulisan ini adalah semata-mata rasa simpati kepada Evelyn seorang wanita yang mengalami problem kebimbangan gender yang berusaha keras kembali kepada kodratnya. Dan sekaligus artikel ini ajakan kepada Aming untuk berusaha seperti "isterinya" yang berjalan dengan tertatih kepada jalan Tuhan.

Salam Anti Pura-Pura!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline