Lihat ke Halaman Asli

Mengambil Pembelajaran dari Polemik Penolakan Timnas Israel untuk Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Diperbarui: 29 Maret 2023   05:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maskot Piala Dunia U-20 2023 (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, sebuah event olahraga sepak bola yang paling banyak diminati di seluruh dunia. Namun, keikutsertaan Timnas Israel sebagai salah satu peserta dalam ajang tersebut menimbulkan polemik dan penolakan dari berbagai pihak di Indonesia.

Penolakan ini didasari oleh sikap Indonesia yang selalu konsisten dan teguh dalam memperjuangkan dan mendukung kemerdekaan bangsa Palestina dan menentang penjajahan Israel atas tanah Palestina. Indonesia juga mendukung penyelesaian dua negara (two state solution) antara Israel dan Palestina yang merdeka.

Polemik ini menjadi tantangan bagi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, karena harus mempertimbangkan aspek politik, hukum, keamanan, dan diplomasi dalam menyelenggarakan event olahraga internasional. Di sisi lain, Indonesia juga harus menghormati aturan dan regulasi FIFA sebagai badan tertinggi sepak bola dunia.

FIFA sendiri memiliki prinsip bahwa olahraga dan politik tidak boleh dicampuradukkan. FIFA juga mengharuskan negara tuan rumah untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi semua peserta Piala Dunia U-20 2023, termasuk Timnas Israel. Jika tidak, Indonesia berisiko mendapatkan sanksi dari FIFA, mulai dari denda hingga larangan tanding.

Untuk menyelesaikan polemik ini, Presiden Joko Widodo telah mengutus Ketua PSSI, Erick Thohir ke Zurich untuk melobi FIFA dan mencari solusi terbaik bagi Indonesia. Presiden Jokowi juga telah menyampaikan pernyataannya bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina selalu kokoh dan tidak berubah.

Dalam situasi seperti ini, kita perlu mengambil pembelajaran dari polemik penolakan Timnas Israel untuk menjadi tuan rumah ajang olahraga. Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari, antara lain:

1. Kita perlu menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang menjadi dasar sikap Indonesia terhadap Palestina dan Israel. Kita juga perlu mengedepankan sikap toleransi dan damai dalam menyuarakan aspirasi kita.

2. Kita perlu memahami aturan dan regulasi FIFA sebagai badan tertinggi sepak bola dunia. Kita juga perlu menghormati hak dan kewajiban Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

3. Kita perlu mendukung upaya pemerintah dan PSSI dalam menyelesaikan polemik ini dengan cara diplomatis dan bijaksana. Kita juga perlu bersatu dan berkolaborasi dalam menyelenggarakan event olahraga internasional yang sukses dan bermartabat.

4. Kita perlu memanfaatkan Piala Dunia U-20 2023 sebagai kesempatan untuk mempromosikan Indonesia di mata dunia. Kita juga perlu menunjukkan semangat sportivitas dan fair play dalam berkompetisi di ajang olahraga sepak bola.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline