Lihat ke Halaman Asli

Ilyani Sudardjat

TERVERIFIKASI

Biasa saja

Tentang Gus Baha

Diperbarui: 24 Oktober 2021   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa waktu lalu, ketika kami ke Sentul, di tol Jagorawi sy melihat dibelakang truck ada  tulisan Gus Baha berikut lukisan dirinya. Wah siapa beliau? Kalo lukisan sudah ada di belakang truck  berarti popularitasnya di kalangan wong cilik sudah nyaris seperti Rhoma, Iwan Fals, dstnya? 

Itu hanya pikiran selintas. Baru tadi malam, ketika melihat Youtube, saya tertarik dengan video Gus Baha. Banyak ceramahnya dalam bahasa Jawa. Ada yang sudah ditranslate ke bahasa Indonesia ada yang belum. Yang jelas, gitu mendengar ceramahnya langsung terasa seperti tetes tetes embun pagi membasuh jiwa. Nyesss...

Ilmunya dalam. Beliau murid KH Ma'moen Zubair dari Rembang. Pengetahuannya luas. Kisah Nabi, Rasul, sahabat, selalu jadi rujukan. Begitu juga pandangan ulama ulama fikih, sufi. Anjuran wiridnya begitu mistis. Sayang, yang ngaji soal keutamaan ayat kursi, surah surah tertentu, belum kudapat bahasa Indonesianya. Parrah nih boso jowoku. 

Yang jelas sosok Gus Baha begitu berbeda dibandingkan ulama lainnya. Terlihat begitu zuhud, sederhana. Semoga begitu terus adanya. Dalil ataupun argumennya juga cerdas, kena banget ke hati dan pikiran. 

Saya selalu mikir manusia yang bisa menyentuh hati dan pikiran manusia, biasanya prilaku batinnya juga kuat. Wirid, puasa, tahajudnya juga gak main main. Dan jika mampu mengabaikan godaan dunia materi, berarti seolah sudah mendapatkan keindahan dan kekayaan sejati. Duh, betapa indahnya jiwa yang hidup oleh Cahaya Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline