Lihat ke Halaman Asli

Sajak Khusus Bagi Pemadam Listrik Negara

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelapku tatap suram, Kesederhanaan membuat keterpurukan dimensi keadilan,

Wahai PLN sesungguhnya kami rakyat Medan bukan untuk kau suruh minum obat,

Tiga kali sehari kau padamkan hak kami yang telah kau jejalkan ke lambungmu,

Dengan alasan 'mesin yang sudah tua' kau padamkan lampu-lampu,

Berapa banyak alasan yang kau buat-buat seolah kami lugu?,

Walau aku hidup di negara yang serba penduduknya toleran,

Tapi hingga kini aku tetap terheran-heran,

Karena kau sungguh beda dengan perusahaan air keran,

Hey PLN jaddah, berapa banyak hak-hak rakyat yang kau rampas,?

Yang kau makan di ususmu telah menjadi ampas,

Mungkin rakyat Medan sudah muak dengan alasanmu,

Atau mungkin juga karena hati pejabatmu telah keras membatu,
Apa sebenarnya yang kau inginkan wahai PLN




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline