Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Indonesia Perlu Siapkan Penendang Penalti di Leg Kedua

Diperbarui: 8 Januari 2023   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marc Klok dan Pratama Arhan. foto: kompas.com/kristianto purnomo

Melihat leg pertama semifinal antara Indonesia vs Vietnam Jumat lalu memberikan satu gambaran. Dua tim memiliki pemikiran untuk memperkuat lini belakangnya. Bedanya, serangan Indonesia lebih bagus dari Vietnam.

Fenomena di leg kedua sepertinya tidak akan berubah dari leg pertama. Semifinal leg kedua akan berlangsung Senin (9/1/2023) mulai pukul 19.30 WIB. Mungkin situasinya berbalik. Kedua tim fokus memikirkan pertahanan yang kuat dan Vietnam akan lebih menyerang dari Indonesia. Sebab, Vietnam main di kandang sendiri.

Sekalipun Vietnam akan lebih menyerang, saya pikir mereka akan kesulitan menjebol gawang Indonesia jika lini pertahanan Garuda seperti di leg pertama. Jika di leg kedua Vietnam menyerang, mereka pun akan menyerang secara hati-hati. Sebab, ada potensi Indonesia melakukan serangan balik yang merepotkan.

Situasi sama-sama tak mau kebobolan sepertinya akan terlihat di leg kedua. Jika hal itu terjadi, maka pertandingan bisa saja tanpa gol. Bahkan, dengan waktu sampai 120 menit, tak ada gol yang  terjadi.

Jika pertandingan semifinal leg kedua berakhir kacamata seperti leg pertama, maka pertandingan akan diakhiri dengan adu penalti. Di adu penalti, menurut saya faktor tuan rumah sudah tidak menentukan.

Saya masih ingat ketika Chelsea juara Liga Champions 2012. Saat itu laga berlangsung di kandang Bayern Munchen. Sebab, sejak awal Liga Champions akan dimulai, sudah diputuskan final berlangsung di Allianz Arena.

Kemudian, Munchen lolos ke final dan bertemu Chelsea. Laga harus diakhiri dengan adu penalti. Hasilnya, Chelsea yang memenangkan pertandigan melalui adu penalti. Padahal, itu adalah stadionnya Munchen yang notabene Munchen lebih paham dengan situasi stadion itu.

Nah, ketika laga potensial berakhir adu penalti, penting bagi Indonesia untuk menyiapkan para pemain yang memiliki mental yang kuat. Perlu juga mengasah kemampuan tendangan penalti. Jika mengacu pada level internasional, kalau bisa pemain muda jangan mendapatkan kesempatan dalam adu penalti.

Bukan apa-apa, biasanya pemain muda gagal dalam adu penalti. Ingat Prancis di final Piala Dunia 2022. Ingat Inggris di final Euro 2020.

Siapkan pemain berpengalaman jika penalti terjadi. Masukkan pemain berpengalaman di menit akhir sebelum adu penalti, seperti yang dilakukan Argentina ketika memasukkan Paulo Dybala di jelang akhir laga lawan Prancis di final.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline